Wakapolda Bali: Ketahuan Melanggar, Peserta Seleksi Anggota Polri Didiskualifikasi
Minggu, 24 Maret 2019,
23:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Wakapolda Bali, Brigjen Pol. Drs. I Wayan Sunartha mengaku tidak mentolerir apabila pihaknya menemukan adanya pelanggaran dalam rekrutmen dan seleksi penerimaan anggota Polri. Apabila ketahuan, maka calon peserta seleksi langsung didiskualifikasi.
[pilihan-redaksi]
“Harus dicatat bahwa kami saat ini membutuhkan personel Polri yang berintegritas, bukan malah menumbuhkan bibit KKN di masa depan,” terangnya saat Polda Bali menggelar kegiatan pengambilan sumpah, pembacaan dan penandatanganan pakta integritas yang dihadiri oleh seluruh peserta seleksi, orangtua/wali, serta pengawas internal dan eksternal di gedung Perkasa Raga Garwita (PRG) Polda Bali, Minggu (24/3) pagi. .
“Harus dicatat bahwa kami saat ini membutuhkan personel Polri yang berintegritas, bukan malah menumbuhkan bibit KKN di masa depan,” terangnya saat Polda Bali menggelar kegiatan pengambilan sumpah, pembacaan dan penandatanganan pakta integritas yang dihadiri oleh seluruh peserta seleksi, orangtua/wali, serta pengawas internal dan eksternal di gedung Perkasa Raga Garwita (PRG) Polda Bali, Minggu (24/3) pagi. .
Menurut jenderal bintang satu di pundak ini, output yang diharapkan dari rekrutmen ini adalah untuk mencetak personel Polri yang unggul dan berkualitas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
“Rekrutmen Polri yang bersih dan anti KKN menjadi komitmen kami, karena di tangan-tangan merekan inilah nanti masa depan Polri bergantung,” ujarnya.
Kegiatan ini terkait dengan proses rekrutmen dan seleksi penerimaan anggota Polri TA 2018 yang obyektif, bersih, transparan, akuntabel dan jujur.
[pilihan-redaksi2]
Sunartha mengatakan, proses rekrutmen di Polda Bali tetap dilaksanakan dengan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis) serta clean and clear.
Sunartha mengatakan, proses rekrutmen di Polda Bali tetap dilaksanakan dengan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis) serta clean and clear.
Mengacu dengan prinsip tersebut, ia meminta kepada para panitia, orang tua dan peserta seleksi benar-benar bekerja dengan bersih, terbebas dari segala bentuk KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
“Saya berharap kepada seluruh orang tua/wali dan para peserta seleksi untuk tidak bertindak di luar ketentuan, tidak perlu berusaha mencari bantuan orang lain dengan menghalalkan segala cara. Cukup belajar dan berlatih. Menjaga kesehatan dan berdoa untuk keputusan yang terbaik,” tegasnya. (bbn/Spy/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/bgl