search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Produk Pertanian Bali Diharapkan Tembus Pasar Modern dan Diserap Sektor Pariwisata
Jumat, 29 November 2019, 09:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Fakultas Pertanian Universitas Udayana melaksanakan seminar nasional pengembangan agribisnis 2019  mengusung tema, "produk pertanian Bali menapak pasar modern dan pariwisata" pada Kamis (28/11/2019) di Denpasar. 

Di sela kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana, DR. Ir. I Nyoman Gede Ustriyana, MM, menyampaikan tema tersebut diusung karena berkaitan salah satunya dengan keluarnya Pergub Nombor 99, serta adanya upaya mensinergikan antara aturan yang dibuat oleh daerah selanjutnya disikapi akademisi.

"Setiap tahun dari jurusan agribisnis melaksanakan seminar nasional. Tema tersnut diangkat karena, dikotomi antara pariwisata dan pertanian bisa dikatakan dua kutub saling membutuhkan. Maka, pengembangan pariwisata dan pertanian bisa dikatakan saling berbagi," jelasnya.

Adanya Pergub Nombor 99, terkait buah lokal diharapkan mampu menjadi tuan rumah di sektor pariwisata. Tentu dapat didukung berbagai kebijakan karena, pembangunan di pertanian sifatnya kebijakan.

"Jika mampu nanti menegakan kebijakan, maka pembangunnan pertanian bisa saling bersinergi dengan baik misal dengan industri-industri lainnya. Maka di Fakultas Pertanian sangat mendukung, bagaimana upaya kita menyediakan produk-produk pertanian yang sifatnya berkesinambungan serta sesuai keinginan wisatawan," paparnya.

Dalam waktu dan kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Udayana, Prof.Dr.Ir.I Nyoman Gde Antara, M.Eng berharap, pelaksanaan seminar nasional nantinya, mampu dapat memperkuat kebersamaan dalam artian, dualitas antara pariwisata dan pertanian. Bahwa, pariwisata tidak ada artinya tanpa pertanian begitu juga pertanian tergantung dari pariwisata. 

"Ini merupakan harapan kita bersama, bagaimana dualitas dapat diperkokoh kedepan. Di lain pihak telah dibantu dengan Pergub buah lokal sehingga kedua sektor tersebut bisa saling mengisi serta memperkuat," tutupnya. 

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami