Stres Kronis Adalah Pemicu Umum Migrain
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Stres bukan hanya mental, gangguan kesehatan ini juga dapat terwujud secara fisik dan menyebabkan gejala seperti sakit perut atau nyeri dada.
Bahkan bagi orang yang sering mengalami migrain, bisa jadi itu disebabkan oleh stres yang mereka alami.
Berdasarkan Insider, stres yang memicu migrain kemungkinan sebagian besar adalah stres kronis, seperti stres finansial atau kehidupan keluarga yang kacau serta karier yang penuh tekanan.
"Meskipun penyebab sebenarnya migrain belum diketahui, para peneliti percaya bahwa hal itu mungkin disebabkan oleh perubahan kadar bahan kimia tertentu di otak," kata spesialis sakit kepala di Yale Medicine, Tanya Bilchik, MD.
Bahan kimia tertentu yang dimaksud adalah hormon kortisol, yang berhubungan dengan stres, dan serotonin, yang mengatur suasana hati.
Kadar serotonin yang rendah dikaitkan dengan migrain. Jadi ketika produksi kortisol meningkat akibat stres, kadar serotonin yang menurun dapat menyebabkan migrain.
Gejala migrain dipicu stres umumnya disertai tanda lain terlebih dahulu, seperti sakit perut, ketegangan otot, dan kelelahan. Seseorang mungkin juga gelisah, atau cemas.
Ada beberapa tahapan migrain, yaitu prodrome, aura, hingga akhirnya migrain parah yang dapat berlangsung beberapa jam hingga 72 jam.
Gejala migrain parah meliputi:
- Sakit kepala berdenyut
- Mual atau muntah
- Pusing
- Kepekaan terhadap cahaya atau suara
Namun setelah migrain ini mereda, seseorang akan mengalami postdrome, yang dalam bahasa sehari-hari disebut migrain hangover.
Bilchik mengatakan gejala fase postdrome meliputi sakit kepala ringan, perubahan mood, dan kelelahan.(sumber: suara.com)
Reporter: bbn/net