search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Viral Video Mesin Produksi Pelet Ditonton Sampai 13 Juta Kali
Kamis, 24 Juni 2021, 09:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Viral Video Mesin Produksi Pelet Ditonton Sampai 13 Juta Kali

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Video yang menunjukkan mesin produksi pelet telah menjadi viral di media sosial. Hal ini dipicu karena ada bahan yang dinilai janggal dalam pembuatan pelet itu.

Video ini beredar di TikTok beberapa waktu lalu. Hingga berita ini dibuat, video itu telah disaksikan hingga 13 juta kali dan mendapatkan 254 ribu tanda like. Dalam caption TikTok, dijelaskan jika mesin itu ternyata digunakan untuk memproduksi pelet makanan ikan. Berbagai bahan makanan mentah pun dimasukkan ke mesin yang mirip penggiling itu.

"Produksi mesin pelet pakan," tulis keterangan dalam caption TikTok itu, Rabu (23/6/2021). Bahan-bahan mentah untuk membuat pelet itu ada biji jagung, dedak, hingga sayuran yang dipotong-potong. Bahan tersebut kemudian dimasukkan ke mesin tersebut. Namun yang menjadi sorotan, pembuat pelet ikan ini menambahkan dua telur ke bahan-bahan itu. Telur itu bahkan masih berbentuk utuh lengkap dengan kulitnya.

Mesin pembuatan pelet itu kemudian secara otomatis mengaduk dan menggiling semua bahan tersebut. Selanjutnya, mesin itu langsung mengeluarkan hasil gilingan yang sudah menyatu. Pelet untuk makanan ikan itu pun menyatu dan terlihat berwarna cokelat muda. Pelet berbentuk bulatan memanjang yang cukup banyak.

Video sederhana pembuatan pelet ikan itu ternyata langsung memicu keramaian di kolom komentar. Banyak warganet yang terheran-heran mengapa telur ikut dimasukkan. Bahkan, ada warganet yang sampai menanyakan logika pembuatan makanan ikan itu yang dinilai aneh.

"Kalau boleh tahu, telurnya buat apa?," tanya warganet. "Logikanya fungsinya telur tu apaan," sahut yang lain. "Telur itu gue ketika kerja kelompok," celutuk warganet. "Telurnya buat apa anjir," tanya yang lain. "Itu telur cuma numpang nama di komposisi," komen warganet.

"Buat yang nanyain itu fungsi telurnya apaan? Fungsinya adalah telurnya untuk ngedorong pakannya biar bisa masuk semua. Kalau pakai tangan kan bahaya," canda warganet. Bahan-Bahan Pembuatan Pakan Ikan Ikan membutuhkan pakan dalam jumlah cukup dan harus tersedia terus menerus, serta berkualitas untuk dapat tumbuh dan berkembang baik. Berdasarkan penjelasan dalam laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, pakan dalam kegiatan budidaya ikan dibagi menjadi dua. Keduanya adalah pakan buatan dan pakan alami.

Adapun bahan baku yang kerap dibuat sebagai pakan ikan terbagi menjadi 7:

  1. Sumber protein: tepung ikan, tepung kepala udang, tepung bungkil kedelai, tepung tulang, tepung bulu ayam, ikan rucah, dan ikan asin.
  2. Sumber lemak: minyak ikan, minyak cumi, minyak hati ikan atau cumi, minyak jagung, minyak sawit.
  3. Sumber karbohidrat: dedak, jagung, terigu, singkong.
  4. Sumber vitamin: vitamin A, D, E, K, C, B.
  5. Sumber mineral: calcium phosphat, magnesium, Fe.
  6. Pengikat (binder): tapioka, sagu, terigu, CMC.
  7. Bahan tambahan: atraktan (minyak cumi, tepung rebon), antioksidan (BHT, DHA dan sejenisnya) anti jamur (antimold), antimold, antibiotik, hormon.

Pemilihan bahan baku pakan di atas memerlukan pertimbangan beberapa hal demi menghasilkan pakan yang berkualitas. Berikut 4 pertimbangan dalam membuat bahan baku ikan:

  1. Kebutuhan gizi ikan yang akan dibudidayakan serta daya cerna ikan terhadap bahan baku yang digunakan.
  2. Harga bahan baku pakan relatif murah.
  3. Kualitas bahan baku pakan yang akan digunakan, baik secara fisik maupun kimia.
  4. Ketersediaan bahan baku pakan.(sumber: suara.com)
     

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami