search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Iran Serang 'Markas' Mossad Israel di Irak, Tewaskan Sultan Kurdi
Selasa, 16 Januari 2024, 15:22 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Iran Serang 'Markas' Mossad Israel di Irak, Tewaskan Sultan Kurdi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Iran menggempur sejumlah titik di wilayah Kurdi Irak pada Senin (15/1) malam dan mengklaim serangan itu menghancurkan markas agen spionase Israel, Mossad.

"Rudal balisitik digunakan untuk menghancurkan pusat spionase Mossad dan perkumpulan kelompok teroris anti-Iran di wilayah tersebut malam ini," bunyi pernyataan Pasukan Garda Revolusi Iran.

Selain menggempur timur laut ibu kota Kurdistan, Erbil, Iran juga melancarkan serangan udara ke sejumlah titik kelompok ISIS di Irak.

Serangan Iran ke Erbil menghantam daerah dekat kantor konsulat Amerika Serikat. Namun, tidak ada fasilitas AS yang dilaporkan terkena gempuran Iran tersebut.

Sementara itu, setidaknya empat warga sipil tewas dan enam lainnya luka imbas serangan Iran di Erbil, kata dewan keamanan pemerintah Kurdistan dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah otonomi Kurdistan Irak menggambarkan serangan Iran ini sebagai "kejahatan".

Seorang miliarder asal Kurdi sekaligus salah satu orang terkaya di Irak, Peshraw Dizayee, dan beberapa anggota keluarganya termasuk di antara korban tewas imbas serangan Iran ini.

Dizayee tewas ketika setidaknya satu roket menghantam rumah mereka, kata sumber keamanan dan medis Irak.

Dizayee terkenal dekat dengan klan Barzani yang berkuasa di Irak. Ia memiliki bisnis proyek real estat besar di Kurdistan.

Imbas gempuran Iran, lalu lintas udara di bandara Erbil pun dihentikan.

Selain itu, satu roket Iran juga jatuh di rumah seorang pejabat senior intelijen Kurdi dan satu lagi mengenai pusat intelijen Kurdi, kata sumber keamanan.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen. Pejabat pemerintah Israel tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar soal serangan Iran ini.

Serangan Iran ke wilayah Kurdi Irak ini terjadi di tengah kekhawatiran soal eskalasi konflik yang meluas di Timur Tengah imbas agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina dan perangnya dengan Hamas sejak 7 Oktober lalu.

Sejak itu, sejumlah milisi di Timur Tengah lainnya seperti Hizbullah di Lebanon hingga Houthi di Yaman turut melancarkan serangan terhadap Israel.

Iran, yang mendukung Hamas dalam perangnya dengan Israel, menuduh Amerika Serikat mendukung apa yang mereka sebut sebagai kejahatan Israel di Gaza.

AS mengatakan dukungan terhadap agresi Israel meski belakangan telah menyuarakan kekhawatiran mengenai jumlah warga sipil Palestina yang terbunuh semakin meningkat.

Iran memang sering melancarkan serangan ke wilayah Kurdistan utara Irak di masa lalu. Teheran menilai wilayah tersebut digunakan sebagai markas kelompok separatis Iran serta intelijen musuh bebuyutannya, Israel.

Baghdad telah mencoba mengatasi kekhawatiran Iran atas kelompok separatis di wilayah perbatasannya itu dengan merelokasi beberapa anggotanya sebagai bagian dari perjanjian keamanan yang dicapai dengan Teheran pada 2023.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami