search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS Kutuk Serangan Iran ke Irak, Suriah, Hingga Pakistan
Kamis, 18 Januari 2024, 14:27 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/AS Kutuk Serangan Iran ke Irak, Suriah, Hingga Pakistan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan Iran ke Pakistan, Irak, dan Suriah karena telah melanggar kedaulatan tiga negara tersebut.

"Jadi kami mengutuk serangan tersebut. Kami telah melihat Iran melanggar perbatasan kedaulatan tiga negara tetangganya hanya dalam beberapa hari terakhir," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan, dikutip dari AFP, Kamis (18/1).

Pakistan menarik duta besarnya dari Iran pada Rabu (17/1), dan menghalangi utusan Teheran untuk kembali ke Islamabad setelah serangan udara yang diklaim menewaskan dua anak di bagian barat negara itu.

Serangan itu terjadi Selasa malam setelah serangan serupa di Irak dan Suriah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Mumtaz Zahra Baloch menyebut serangan di dekat perbatasan kedua negara itu "tidak beralasan" dan merupakan pelanggaran kedaulatan Pakistan.

Kantor berita Iran Mehr News mengatakan serangan "misil dan drone" menargetkan markas besar Jaish al-Adl di Pakistan, sebuah kelompok yang dibentuk pada tahun 2012 dan dimasukkan dalam daftar hitam oleh Iran sebagai kelompok teroris.

Jaish al-Adl telah melakukan beberapa serangan di wilayah Iran dalam beberapa tahun terakhir.

Iran mengatakan serangan rudal lainnya menargetkan "markas mata-mata" dan sasaran "teroris" di Suriah, dan wilayah otonomi Kurdistan Irak.

Serangan tersebut terjadi ketika Timur Tengah diguncang perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza, dan serangan oleh pemberontak Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Di Washington, Miller berkata: "Saya pikir agak berlebihan jika, di satu sisi, Iran menjadi penyandang dana utama terorisme di kawasan, penyandang dana utama ketidakstabilan di kawasan, dan di sisi lain, mengklaim bahwa mereka melakukan hal yang sama. perlu mengambil tindakan ini untuk melawan terorisme."(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami