2024, Karangasem Masih Peringkat Satu Persentase Kemiskinan di Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Predikat sebagai Kabupaten dengan garis kemiskinan paling tinggi di Bali sepertinya masih menghantui Kabupaten Karangasem.
Hingga tahun 2024 ini, Kabupaten yang dikenal sebagai penghasil pasir di pulau dewata ini masih bertengger di puncak tangga persentase penduduk miskin se-Bali.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2024 ini sedikitnya ada sekitar 27,76 ribu jiwa penduduk Karangasem berada dibawah garis kemiskinan.
Baca juga:
Entaskan Kemiskinan Ekstrem di Buleleng, Pemkab-Pemprov Kolaborasi Gelar Pelatihan Teknis Kuliner
Jika dipersentasekan ada sekitar 6,52 persen penduduk karangasem berada dibawah garis kemiskinan di bawah Kabupaten Buleleng dengan persentase penduduk miskin sekitar 5,39 persen.
Kepala BPS Kabupaten Karangasem, Ketut Mondai saat dikonfirmasi tak menampik hal tersebut. Ia mengakui bahwa pada tahun 2024 ini sesuai dengan data BPS, Kabupaten Karangasem berada diurutan pertama dengan persentase penduduk miskin tertinggi dari 9 Kabupaten/Kota se Provinsi Bali.
Tahun 2024, terdapat sekitar 27,76 ribu orang penduduk karangasem berada dibawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan tahun 2024 sebesar Rp. 432.414 dengan kata lain di tahun 2024 di karangasem terdapat sekitar 27,76 ribu orang dengan pengeluaran per orang per bulan dibawah Rp 432.414," jelas Mondai, Senin (21/10/2024).
Lebih jauh, sesuai dengan data BPS Karangasem jika dibandingkan tahun 2023, memang terjadi penurunan persentase penduduk miskin dari sebelumnya 6,56 persen menjadi 6,52 persen pada tahun 2024. Namun, meski terjadi penurunan sekitar 4 persen namun hal itu tidak mempengaruhi posisi Kabupaten Karangasem menjadi Kabupaten dengan persentase kemiskinan tertinggi di Bali.
Sebelumnya, Mondai juga sempat mengutarakan beberapa faktor yang mempengaruhi angka kemiskinan di Karangasem. Melihat karakteristik penduduk miskin di Karangasem, kebanyakan penduduk miskin bekerja di sektor pertanian dengan upah atau hasil yang kecil.
Selain itu, penduduk miskin yang bekerja di luar pertanian, upahnya juga belum mampu untuk mendorong mereka keluar dari garis kemiskinan.
Editor: Robby
Reporter: bbn/krs