search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kadis Pariwisata: Kalau Mau Canggu Seperti Dulu Susah
Kamis, 15 September 2022, 09:23 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Kadis Pariwisata: Kalau Mau Canggu Seperti Dulu Susah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun menanggapi munculnya petisi 'End Extreme Noise in Canggu' atau kebisingan di Canggu.

Soal adanya protes warga setempat ini, ia mengaku akan turun tangan menyambangi pengusaha hiburan malam di Canggu, Kabupaten Badung, Bali pekan ini setelah adanya petisi soal gangguan kebisingan.

"Kami akan turun, cek kembali kondisi di lapangan, tentu kita akan coba melihat kondisinya seperti apa. Saya memastikan kembali apa yang menjadi keluhan, tadi juga ada dari bendesa, kita nanti cek ke lapangan semua," kata Tjok Bagus di Denpasar, Rabu (15/9/2022).

Ia juga telah menjadwalkan untuk berkoordinasi dengan menjajaki usaha-usaha bar maupun beach club yang disebut sebagai penyebab kebisingan pada akhir pekan ini. Namun demikian harinya belum bisa disampaikan.

Keputusan untuk menyambangi lokasi hiburan malam di kawasan Canggu dan Berawa ini dilakukan akibat dari adanya petisi soal gangguan yang dialami warga akibat kebisingan dari bar dan beach club yang mengganggu waktu malam.

"Tentu memang sebagai kawasan pariwisata hal-hal sedemikian itu ada. Kita harus memastikan kembali masyarakat sekitar benar-benar nyaman, walaupun ini percikan dolar. Di sisi lain wisatawan yang datang tentu harus tahu juga bahwa ada ketentuan desibel dan lain sebagainya," ujar Tjok Bagus.

Bali sebagai lokasi wisata yang juga disebut Pulau Dewata rentan terhadap isu-isu demikian.

"Untuk masyarakat saya minta karena Bali pariwisata tentu rentan terhadap isu-isu seperti ini. Kalau belum pasti mari kita bicarakan, karena banyak saluran untuk bicarakan hal itu," kata dia.

Hal ini karena yang memprotes kebisingan di Canggu bukan hanya warga setempat tapi juga para wisatawan yang menginap di hotel dan vila kawasan tersebut juga mengaku terganggu lantaran kebisingan yang terjadi.

Sejauh ini, untuk Kabupaten Badung sendiri memiliki jumlah hotel dan vila yang lebih banyak dari beach club dengan perbandingan 9:1, kata Tjok Bagus.

Sementara itu, Bendesa Adat Canggu I Wayan Suarsana mengatakan terdapat lima beach club yang berdiri di daerah tersebut, ia mengakui bahwa dengan berkembangnya Canggu akan mengantarkan dampak positif dan negatif.

"Pemerintah membuka Canggu sebagai tujuan wisata, kalau kita berpikir mau Canggu seperti dulu rasanya susah, kita tidak menolak kemajuan zaman kita bergerak seiring itu. Kalau memang mau pariwisata dengan daerah wisata yang tenang bisa ke Tenganan, Ubud, Karangasem," kata dia. (sumber:Suara.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami