search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Zelensky Tolak Nego dengan Putin: Mustahil Berunding Sama Orang Sakit
Minggu, 26 Februari 2023, 08:48 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Zelensky Tolak Nego dengan Putin: Mustahil Berunding Sama Orang Sakit

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Volodymyr Zelensky memaparkan Ukraina mungkin mempertimbangkan proposal perdamaian dengan Rusia yang digagas Cina. Namun, Zelensky menegaskan Ukraina akan mempertimbangkan gagasan Cina itu jika Presiden Vladimir Putin mau menarik seluruh pasukan Rusia dari negaranya terlebih dahulu.

"Saya berencana bertemu Presiden Xi Jinping karena ini sangat penting bagi kedua negara (Rusia-Ukraina) dan keamanan global. Sejauh yang saya tahu, Cina menghormati integritas sejarah. Mari bekerja dengan Cina untuk poin ini. Kenapa tidak?" kata Zelensky dalam jumpa pers di Kyiv pada Jumat (24/2) tepat setahun invasi Rusia.

"Tapi, berunding dalam sebuah perjanjian dengan orang sakit dan banyak membunuh (seperti Putin) saat ini mustahil," papar Zelensky lagi.

Zelensky juga mengatakan sejak invasi berlangsung, Rusia telah berubah dari semula "tetangga dan teman" menjadi pembunuh luar biasa yang "menyiksa warga sipil hingga menculik anak-anak" Ukraina.

"Apakah menurut Anda kami bisa duduk dan bernegosiasi dengan mereka (Rusia) setelah (apa yang mereka lakukan) ini? Mereka harus berhenti menembaki kami, menghancurkan infrastruktur, melancarkan serangan udara, membunuh hewan, dan membakar hutan," ujar Zelensky lagi seperti dikutip The Guardian.

Dalam kesempatan itu, Zelensky juga bersumpah Ukraina akan memenangkan perang di tahun ini.

"Tahun ini, kami tetap tak terkalahkan. Kami tahu bahwa 2023 akan menjadi tahun kemenangan bagi kami," tuturnya.

Baca juga:
Putin Siaga Perang Nuklir, Siap Kerahkan Rudal 'Setan'">Putin Siaga Perang Nuklir, Siap Kerahkan Rudal 'Setan'

Berdasarkan data analisis dari Institute for the Study of War, di awal invasi Rusia berhasil menduduki setidaknya 132 ribu kilometer persegi wilayah Ukraina.

Angka itu setara 22 persen dari wilayah Ukraina yang totalnya seluas 603.700 kilometer persegi. Namun, data terkini menunjukkan Rusia telah kehilangan satu perlima wilayah Ukraina yang semula sempat mereka caplok.

Saat ini, pasukan Rusia dilaporkan hanya menduduki 17-18 persen atau 103.599 kilometer persegi wilayah Ukraina. Jumlah wilayah yang dikuasai Rusia itu sama besar dengan dua kali lipat luas Italia.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami