search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
20 Ton Sampah per hari di Gili Trawangan Dikelola dengan Teknologi RDF
Selasa, 17 Januari 2023, 21:17 WITA Follow
image

beritabali/ist/20 Ton Sampah per hari di Gili Trawangan Dikelola dengan Teknologi RDF.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Pengelolaan sampah di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) masih menjadi masalah utama di Gili Trawangan. Polanya masih menggunakan pembakaran dengan mesin insinerator yang tidak cocok untuk diterapkan di destinasi wisata.

Pengelolaan sampah di Gili Trawangan yang mencapai 20 ton per hari, jadi fokus pembenahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), saat kunjungan beberapa hari lalu ke tiga Gili.

”Masalah sampah harus segera ditangani, karena di pariwisata, syarat utama agar nyaman itu harus bersih,” kata Staf Khusus Kepala Bappenas, Ervan Maksum.

Karena itu, pendekatan yang akan dilakukan Bappenas, kata Ervan, dengan menggunakan teknologi refused derived fuel (RDF). Sampah akan melalui proses homogenizers menjadi ukuran lebih kecil atau dibentuk menjadi pelet.

Dengan teknologi RDF, industri pariwisata dan rumah tangga di Gili Trawangan yang menghasilkan sampah, harus melakukan pemilahan. Cara ini disebut Ervan, telah diterapkan di Bali. 

"Di Bali dengan RDF, sampah dipilah. Ini sudah terbukti dan murah. Untuk pariwisata itu paling cocok,” ujarnya.

Pemda Lombok Utara juga menaruh atensi terhadap persoalan yang sama. Pada Mei 2022, Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto sempat meninjau langsung TPST di Gili Trawangan. 

”Solusinya sedang kita komunikasikan dengan stakeholder terkait,” ujar Danny.

Persoalan sampah di tiga Gili, khususnya di TPST Gili Trawangan cukup serius. Apalagi volume sampah setiap harinya mencapai 18-20 ton. Sehingga butuh langkah konkret bersama mengatasi hal itu.

Ada beberapa opsi penanganan yang dibahas. Di antaranya inventarisasi infrastrukturnya, pengelolaan hingga SDM. Namun ada beberapa opsi yang juga harus dibicarakan kembali mengingat hal itu membutuhkan kajian.

Mengenai usulan keterlibatan pihak ketiga, Danny masih belum berkomentar. Namun dia mengatakan, ada usulan pelaku wisata untuk pengelolaan mandiri dengan melibatkan UPTD Persampahan DLH dan masyarakat.

”Opsi-opsi kerjasama dengan badan usaha atau swasta sempat dibicarakan. Apapun hasilnya nanti, itu kesepakatan kita bersama,” katanya.

Berbicara soal sampah di TPST Gili Trawangan, Danny mengaku ada muncul opsi penggeseran. Namun hal ini masih belum mencapai kata kesepakatan bersama.

Mengenai keterbatasan SDM di TPST Gili Trawangan, politisi Gerindra ini mengatakan itu menjadi evaluasi bersama. Sebab di satu sisi, SDM pemerintahan terbatas dengan sampah yang mencapai 20 ton per harinya.

”Ketika ada hasil masukan, nanti akan kita sampaikan. Yang jelas bagaimana kita konsentrasi menangani sampah di tiga Gili, khususnya Trawangan,” tandasnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami