search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS Klaim Ketahui Rencana Pemberontakan Wagner Group ke Rusia
Senin, 26 Juni 2023, 00:15 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/AS Klaim Ketahui Rencana Pemberontakan Wagner Group ke Rusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Amerika Serikat (AS) mengaku telah mengetahui rencana bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin soal pemberontakan terhadap pemerintah Rusia.

Pejabat intelijen AS percaya bahwa Prigozhin telah merencanakan tantangan besar terhadap kepemimpinan militer Rusia selama beberapa waktu. Namun, mereka tidak mengetahui pasti tujuan akhir Prigozhin.

Pejabat intelijen memberi pengarahan kepada para pemimpin kongres yang dikenal sebagai Gang of Eight pada awal pekan ini tentang pergerakan Wagner dan penumpukan peralatan di dekat Rusia.

Melansir CNN, Sabtu (24/5), intelijen AS melihat tanda-tanda bahwa Prigozhin sedang membuat persiapan pemberontakan termasuk dengan mengumpulkan senjata dan amunisi.

Namun, sumber yang yang akrab dengan intelijen mengatakan semuanya terjadi dengan sangat cepat dan sulit untuk mengetahui seberapa serius Prigozhin mengancam militer Rusia dan kemana dia akan membawa pasukannya.

Wagner Group menyerbu markas militer Negeri Beruang Merah di Rostov pada Sabtu (24/6). Prigozhin, bahkan sempat mengerahkan pasukannya untuk menyerbu Moskow.

Aksi Wagner tersebut membuat pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan darurat pada Jumat (24/5) malam. Biden juga berkomunikasi dengan pemimpin Prancis, Jerman, dan Inggris Raya tentang situasi di Rusia, dan mereka menegaskan kembali dukungan tak tergoyahkan untuk Ukraina.

Sementara itu, kantor Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengkonfirmasi pada Sabtu bahwa dia telah berbicara dengan pejabat dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Uni Eropa. Selama diskusi Blinken menegaskan kembali bahwa dukungan AS untuk Ukraina tidak akan berubah.

Kendati demikian, Prigozhin sepakat meninggalkan Rusia setelah sempat menyerbu markas militer Negeri Beruang Merah dan mengerahkan pasukan untuk menyerbu Moskow.

Kremlin mengumumkan Prigozhin akan pergi ke Belarusia dan Rusia tidak akan menuntut dia dan pasukannya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami