search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Badai Matahari Kanibal Akan Hantam Bumi Hari Ini
Kamis, 18 Agustus 2022, 13:20 WITA Follow
image

bbn/Suara.com/Badai Matahari Kanibal Akan Hantam Bumi Hari Ini

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Serangkaian ledakan di Matahari dapat menyebabkan badai Matahari "kanibal" yang menghantam Bumi. Dalam beberapa hari terakhir, Matahari mengalami dua lontaran massa koronal atau CME, di mana partikel-partikel keluar dari permukaan Matahari.

Semburan partikel tersebut saat ini sedang menuju Bumi, di mana itu dapat menyebabkan gangguan pada satelit dan sistem penting lainnya.

Saat kedua ledakan itu menuju ke arah Bumi, bersama-sama keduanya bisa saling "memakan" satu sama lain, sehingga dapat menjadi satu ledakan yang lebih kuat.

Kanibalisme seperti itu terjadi ketika satu CME terlempar keluar dari Matahari, kemudian diikuti oleh ledakan lain yang lebih energik dan lebih cepat, yang akan "memakan" semburan pertama.

Menurut laporan Live Science, ledakan Matahari pertama terjadi pada Minggu (14/8/2022), sementara CME kedua terjadi pada Senin (15/8/2022).

Kedua ledakan Matahari tersebut diperkirakan akan menghantam Bumi sekitar pada hari ini, Kamis (18/8/2022) atau Jumat (19/8/2022).

Ada kemungkinan kedua lontaran itu akan menghasilkan badai geomagnetik kelas G3, yang disebut sebagai badai kuat.

Peristiwa semacam itu dikategorikan dalam skala mulai dari G1 hingga G5, dengan kelas terakhir dapat menyebabkan masalah sistem tenaga yang meluas dan pemutusan komunikasi.

Dilansir dari Independent, Kamis (18/8/2022), para ahli memperkirakan skenario paling buruk bahwa badai Matahari minggu ini hanya mencapai kelas G3.

Itu dapat menyebabkan masalah kecil untuk beberapa sistem tenaga, gangguan pada satelit, dan masalah dengan sistem navigasi.

Peristiwa ini juga dapat memicu terjadinya aurora di wilayah selatan yang lebih jauh dari biasanya.

Dengan kata lain, fenomena tersebut juga dapat terlihat di langit Inggris Utara atau New York.

Para pengamat mengatakan bahwa Matahari masih dalam periode yang sangat aktif. Para ilmuwan memperkirakan akan terjadi tingkat aktivitas Matahari tinggi dalam beberapa hari ke depan.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami