Kematian cewek Michat Aluna Sagita (26) yang dibunuh dengan cara tragis oleh pelanggannya, Raden Aryo Puspo Buwono (26) di kos elit Griya Sambora di Jalan Tukad Batanghari Panjer, Denpasar Selatan, menjadi catatan tersendiri bagi jajaran kepolisian Polresta Denpasar. 

Agar kejadian tidak terulang kembali, Polisi mengecek sejumlah penginapan dan memberikan edukasi kepada pihak pengelola agar teliti menerima tamu. 

Seperti yang dilakukan personil satuan Binmas dengan melakukan pendataan, pengecekan dan monitoring di sejumlah tempat penginapan yang diduga dijadikan tempat prostitusi online melalui aplikasi michat. 

Pengecekan ini dipimpin Kanit Binmas Polsek Denpasar Barat Iptu I Wayan Budiartana dan Kasubnit Buntibsos Ipda Gede Sandiasa, pada Rabu 11 Januari 2023. 

Personel Binmas Gede Sandiasa menyambangi salah satu penginapan yaitu Kara Residen yang berada di Jalan Pura Demak banjar Buagan Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat. Penginapan itu dijaga oleh Nyoman Arya. 

Menurut Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi, pengecekan ini dilakukan untuk koordinasi dan memberikan penyuluhan kepada pengelola penginapan agar lebih teliti dan waspada menerima tamu yang akan menginap. 

Hal ini sesuai petunjuk dan arahan Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas S.H.,S.I.K.,M.Si, agar satuan tugas mulai dari Bhabinkamtimas maupun sat Binmas agar melakukan pendataan dan pengecekan penginapan dan Hotel yang diduga menjadi tempat prostitusi.

“Melalui satuan Binmas melakukan pengecekan penginapan maupun hotel untuk antisipasi adanya prostitusi online yang terselubung di penginapan wilayah Denpasar,” ujar AKP Sukadi. 

Dia menambahkan bahwa petugas Binmas meminta kepada para pengelola penginapan untuk lebih ketat saat menerima tamu yang menginap. Kemudian melakukan pencatatan identitas yang benar termasuk mengecek kendaraan tamu sebagai upaya mencegah gangguan kamtibmas yang mungkin terjadi.

Selain petugas kepolisian, hadir pula dalam pengecekan di penginapan Kara Residen Kepala Dusun Banjar Buagan Gede Suparta dan kepala Desa I Wayan Tantra, yang pada intinya aparat desa sangat mendukung langkah Kepolisian yang melakukan pengecekan maupun penertiban tersebut.