Boat Gili Cat Meledak, DPRD Bali : Sudah Tahu Bocor Kok Masih Berlayar
Selasa, 20 September 2016,
18:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Kasus meledaknya speedboat Gili Cat II di Padangbai, Karangasem, mengundang keptihatinan wakil rakyat di DPRD Bali. Terkait hal itu, Komisi III DPRD memanggil Kadis Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Bali I Ketut Artika ke Gedung DPRD Bali, Senin (19/9/2016).
Pemanggilan ini untuk meminta penjelasan terkait kasus meledaknya speedboat yang menelan 2 wisman tewas pada Kamis (15/9/2016). Dalam pertemuan tersebut, Komisi III juga menerima data hasil investigasi Dishub Bali.
Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba yang menemui Kadishub Artika berjanji akan menindaklanjuti dengan memanggil pihak-pihak berkompeten terkait kasus boat meledak yang mencoreng pariwisata Bali tersebut.
"Kasus boat meledak ini sudah kejadian dua kali. Walaupun nggak ada anggota mendampingi saya, data ini penting dan kita tindaklanjuti," ujar Tamba.
Kadishub Artika yang kemarin didampingi dua orang stafnya mengatakan, untuk sementara temuan di lapangan, boat yang meledak diduga disebabkan karena adanya kebocoran pada tangki bahan bakar minyak (BBM) di boat tersebut.
Diduga ledakan terjadi karena adanya letupan panas yang menyambar bahan bakar yang diduga bocor.
"Jadi ini sementara adanya kebocoran tangki bahan bakar. Ketika hendak berangkat tangki bahan bakar bocor sudah ada dicurigai karena ada bau bahan bakar. Namun tetap saja dioperasikan," ungkap Artika.
Tamba mengatakan dengan data yang dihimpun dari Dishub Bali, Komisi III akan menindaklanjuti dengan pihak terkait Menurutnya, dari data yang disampailkan Kadishub, kecelakaan tersebiut murni sebuah kelalaian.
"Sudah tahu ada kebocoran masih saja berlayar. Ini kan sudah tidak memegang standar kelayakan operasi," ujarnya.
"Kita pakai data investigasi Dishub Bali dalam rapat dengan stakeholder yang terkait Supaya nggak terulang kasus ini," imbuh Tamba.
Tamba menyebut peristiwa ledakan boat di Pangdangbai merupakan kasus kedua kalinya. Menurutnya, selain kasus kapal terbakar, masih banyak penumpang menggunakan boat yang kurang memenuhi standar kenyamanan dan keselamatan.
"Di beberapa penyeberangan begitu kasusnya. Ini hanya faktor kesiapan saja," tegas Tamba.
Dia menyebutkan di penyebrangan Pantai Sanur Denpasar menuju Nusa Penida juga terjadi hal yang sama.
"Pengamatan saya kapal sudah penuh, masih tetap saja menambah penumpang. Kalau terjadi apa-apa di tengah laut, nahkodanya pastilah hanya selamatkan diri sendiri. Dia nggak pikirkan penumpang lainnya," ujarnya. [bbn/bbk/psk]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -