Bos Hamas Haniyeh Minta Negara-Negara Muslim Kirim Senjata ke Gaza
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Pemimpin politik kelompok Hamas Palestina, Ismail Haniyeh, meminta negara-negara Muslim mengirim senjata kepada militan Palestina di Gaza.
Hal ini disampaikan Haniyeh usai agresi Israel atas Palestina telah berlangsung selama tiga bulan, terhitung sejak 7 Oktober 2023.
"Kami melihat negara-negara di dunia membanjiri senjata untuk negara pendudukan (Israel)," kata Haniyeh, dikutip AFP.
"Waktunya telah tiba (bagi negara-negara Muslim) untuk mendukung perlawanan dengan senjata, karena ini bukan pertempuran rakyat Palestina saja," kata Haniyeh.
Akhir Desember lalu, Haniyeh menegaskan bahwa Hamas menolak gencatan senjata sementara dengan Israel. Penolakan itu diungkap Haniyeh saat negosiasi dengan Israel di Kairo, Mesir, pada 21 Desember 2023.
Hamas bersikeras agar Israel menyetop agresi ke Palestina secara permanen, sebagai syarat pembebasan sandera.
Salah satu pembicaraan dalam negosiasi itu adalah masalah pembebasan sandera oleh Jihad Islam, dan pertukarannya dengan warga Palestina yang menjadi tawanan Israel.
Sumber Reuters membocorkan pembicaraan berlangsung alot di antara masing-masing pihak yang terlibat.
Israel sebelumnya mengajukan permintaan pembebasan 40 sandera Hamas dengan imbalan gencatan senjata selama sepekan. Israel menyebut saat ini masih ada lebih dari 100 sandera di Gaza.
Sementara itu jumlah korban tewas agresi Israel ke Palestina telah melebihi 22 ribu jiwa. Dari puluhan ribu korban itu, lebih dari separuh di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net