BPBD Jatim: Penonton Lari Hindari Gas Air Mata
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Jawa Timur mengungkapkan massa penonton pertandingan Arema FC versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, berlarian karena mencoba menghindari gas air mata yang ditembakkan polisi.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Budi Santosa menyebut para penonton yang berlarian itu akhirnya menyebabkan situasi kacau hingga menginjak-injak penonton lain.
"Dari tembakan gas air mata itu suporter yang mencoba menghindar harus mengorbankan penonton lain dengan menginjak-injak guna menyelamatkan diri dan banyak dari penonton yang mengalami sesak napas akibat asap gas air mata," kata Budi dalam keterangan tertulis, Minggu (2/10).
Menurut Budi, polisi menembakkan gas air mata untuk meredakan kemarahan suporter dan membubarkan massa. Sebab, usai pertandingan berakhir, pendukung Arema yang kecewa masuk ke area lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.
Petugas pengamanan lantas berupaya mencegah dan mengalihkan suporter agar tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Namun, pengalihan itu tak dapat meredam amarah suporter dan polisi menembakkan gas air mata.
"Namun, kemarahan suporter tetap tidak terkendali, justru melempar benda ke lapangan," ucapnya.
Budi menyebut data terkini jumlah korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, yakni 174 korban tewas, 11 korban luka berat, dan 298 korban luka ringan. Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10) malam.
Suporter Arema memasuki lapangan karena tak terima dengan hasil pertandingan yang memenangkan Persebaya. Insiden itu direspons polisi dengan menghadang dan menembakkan gas air mata.
Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net