search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bukan Ukraina, Negara Ini Khawatir Diserang Rusia
Selasa, 26 Juli 2022, 16:19 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Bukan Ukraina, Negara Ini Khawatir Diserang Rusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Moldova mengaku sangat khawatir diserang Rusia. Hal ini ditegaskan Perdana Menteri Natalia Gavrilita, dalam wawancara.

Ia mengatakan kemungkinan bahwa negaranya bisa menjadi target Rusia berikutnya adalah skenario untuk saat ini. Apalagi, militer Rusia terus maju ke barat daya Ukraina, dekat perbatasannya.

"Tetapi jika tindakan militer bergerak lebih jauh ke bagian barat daya Ukraina dan menuju Odessa, maka tentu saja kami sangat khawatir," tegasnya, dikutip Selasa (26/7/2022).

Sama seperti Ukraina, Moldova dulunya bagian dari Uni Soviet. Negeri 2,5 juta penduduk itu, mendapatkan kemerdekaan di 1991.

Namun Moldova secara terbuka mengutuk serangan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina. Ratusan ribu pengungsi juga telah melarikan diri ke negara itu menyebrang perbatasan.

Moldova, sama seperti Ukraina, juga memiliki wilayah yang berusaha memisahkan diri yakni Transnistria. Ini dikhawatirkan memicu keterlibatan Rusia.

"Jika suatu negara dapat memulai perang aneksasi tanpa memperhatikan hukum internasional, maka dalam hal ini, tidak ada yang aman," kata manita itu.

"Saya pikir banyak negara juga khawatir," tambahnya.

"Moldova melakukan segala yang mungkin untuk menjaga perdamaian dan stabilitas dan untuk memastikan bahwa pertempuran tidak meningkat," jelasnya.

Sama seperti negara lain di dunia, Moldova sangat terpengaruh karena serangan Rusia ke Ukraina. Invasi mendorong kenaikan harga energi yang menaikkan inflasi ke 39,1 persen pada Juni 2022.

Sebelumnya Moldova telah diberikan status kandidat untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE) bersama Ukraina bulan lalu. Kedua negara harus melalui proses panjang untuk menjadi anggota dan diharapkan memenuhi kriteria tertentu.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami