search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bule Aktivis Lingkungan di Bali Sulap Sampah Plastik Jadi Rumah
Senin, 24 April 2023, 20:33 WITA Follow
image

bbn/reuters/Bule Aktivis Lingkungan di Bali Sulap Sampah Plastik Jadi Rumah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Aktivis lingkungan di Bali Gary Bencheghib, menyulap 35 ribu kantong plastik yang bersumber dari sungai-sungai yang tercemar untuk dijadikan rumah mungil seluas 12 meter persegi yang dia tempati saat ini.

Interior dan furnitur di dalam rumah, seperti rangka tempat tidur dan lemari dapur, juga seluruhnya terbuat dari limbah gelas plastik dan sedotan.

Pria berusia 28 tahun asal Prancis itu memulai gerakan "Sungai Watch" untuk membersihkan sungai yang tersumbat, pantai yang kotor, dan tempat pembuangan sampah ilegal di sekitar Bali dan Jawa selama dua tahun terakhir dalam upaya menghentikan sampah masuk ke laut.

Setelah menyelesaikan rumah pertamanya yang terbuat dari plastik daur ulang, Bencheghib ingin mengembangkan lebih lanjut model rumah tersebut dan memproduksinya secara massal untuk korban bencana alam.

Sudah Tinggal di Bali 20 Tahun 

Gary mengatakan bahwa Bali merupakan tempat dia dibesarkan sejak umur 7 tahun.

Sejak tahun 2020, Gary bersama dengan saudaranya, Kelly dan Sam, mendirikan Sungai Watch yang sekarang memiliki 55 orang anggota yang disebut pejuang sungai (river warriors). Mereka bekerja setiap hari untuk mencegah mengalirnya polusi sampah plastik ke laut.

"Saya sudah menyaksikan sendiri selama bertahun-tahun situasi semakin memburuk, dengan sampah plastik berserakan di pantai-pantai di Bali ketika musim hujan," katanya dilansir dari ABC.

Menurutnya, mereka sekarang akan meningkatkan kegiatan dengan berusaha membersihkan 1.000 sungai paling kotor di Indonesia dan juga melakukan proyek yang sama di berbagai bagian dunia lain.

Dalam kegiatan pembersihan sampah plastik di sungai, Gary mengatakan salah satu hal yang mereka lakukan adalah memasang penangkal yang bisa menjaring sampah-sampah plastik.

Misi mereka yang lain adalah memasang 1.000 penangkal sampah tersebut di tahun 2023. Sekarang ini tiap harinya para relawan Sungai Watch mengumpulkan sekitar 2 ton sampah plastik dari berbagai sungai. (sumber: berbagai sumber)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami