search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cara Bercinta Aman Bagi Pasien Jantung dari Dokter
Minggu, 29 Mei 2022, 10:15 WITA Follow
image

bbn/Suara.com/Cara Bercinta Aman Bagi Pasien Jantung dari Dokter

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Berhubungan seksual termasuk aktivitas fisik yang bisa memicu tenaga. Oleh sebab itu pasien penyakit jantung perlu konsultasi dengan dokter terlebih dahulu apabila ingin berhubungan seksual dengan pasangan.

Lalu, adakah gaya bercinta yang dianjurkan oleh dokter untuk pasien jantung?

Menurut dokter spesialis urologi dr. Widi Atmoko, Sp.U(K)., aman atau tidaknya pasien jantung melakukan hubungan seksual tergantung dari kondisi jantung saat itu.

Sebab, berhubungan seksual bagi pasien jantung ibarat olahraga ringan, seperti jalan santai atau naik tangga setinggi 2-3 lantai.

"Harus melihat golongannya seperti apa, karena bisa kita analogikan bahwa aktivitas seksual itu seperti sedang naik tangga mungkin 2-3 lantai. Kalau memang kuat, sebetulnya masih aman. Tapi kalau tidak kuat lalu dia masuk ke golongan ratifikasi yang sedang atau berat, konsultasikan dulu ke dokter," papar dokter Widi dalam webinar Eka Hospital, Rabu (25/5/2022).

Terkait posisi saat bercinta, dokter Widi mengingatkan untuk memilih posisi yang tidak memberatkan napas. Ia menyarankan untuk posisi setengah berbaring atau pun tegak.

"Lebih nyaman pada posisi tegak atau setengah berbaring itu untuk mengatasi secara mudah. Karena kalau di bawah mungkin tertindih, sehingga jadi sulit bernapas," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa hubungan seksual secara umum sebenarnya tidak berbahaya bagi pasien jantung. Asalkan disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien.

Walaupun pasien sudah dipasang ring di jantung, hubungan seksual bukan tidak mungkin dilakukan. Dokter Spesialis Jantung dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K)., menambahkan bahwa pemasangan ring justru bertujuan agar peredaran darah lebih lancar ke seluruh tubuh, termasuk organ reproduksi.

"Yang berpengaruh kalau ada otot jantung yang rusak karena itu akan mempengaruhi kerja jantung. Tapi kalau pemasangan ring itu tidak akan mempengaruhi kualitas seksual. Karena pemasangan ring itu akan memperbaiki peredaran darah dari jantung, dengan begitu justru akan memperbaiki kualitas seksual," tuturnya.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami