search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
De Gadjah Respons Gibran Kerap Dinyinyir: Mau Pilih yang Beretika Tapi Maling?
Sabtu, 16 Desember 2023, 22:15 WITA Follow
image

beritabali/ist/De Gadjah Respons Gibran Kerap Dinyinyir: Mau Pilih yang Beretika Tapi Maling?

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Provinsi Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah merespons ketika Gibran Rakabuming dicibir warganet saat Debat Capres beberapa waktu lalu. 

Saat itu Gibran yang mendampingi Prabowo Subianto dianggap melanggar etika karena memanasi pendukung saat debat capres. Menurut De Gadjah, Gibran saat itu dinilai bersemangat dan dilakukan secara spontan.

"Saya rasa itu tidak menyalahi etika dan aturan. Yang pasti Mas Gibran itu bersih tidak ada kasus korupsi, masih bisa dibina kedepannya untuk menjadi pemimpin hebat untuk Indonesia," ungkap De Gadjah, Sabtu (16/12/23).

Sosok Gibran, kata dia merupakan representatif kepemimpinan responsif yang akrab, mencerminkan kebutuhan generasi muda Indonesia saat ini. Selain itu, gaya politik demokrasi partisipatif yang ditonjolkannya dianggap mampu mendorong anak muda aktif melalui narasi positif tentang masa depan Indonesia.

"Saya rasa Pak Prabowo sudah sangat tepat memilih sosok pendamping masa depan," ujar Ketua DPD Gerindra Bali itu. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sejauh ini sikap Gibran telah menunjukkan kelayakannya menjadi seorang Cawapres dimana kesabarannya terhadap kritik dinilai mampu menginspirasi generasi muda lain untuk tidak apatis dengan dunia politik tanah air.

Representasi Gibran juga telah memberikan dampak positif bagi De Gadjah. Dari Gibran, ia belajar bagaimana menekankan tentang pentingnya bersikap adil dalam berpikir dengan merangkul keberagaman, menghentikan narasi kebencian dan lebih mengutamakan diskusi yang konstruktif.

"Penting untuk diingat bahwa tua itu pasti, namun dewasa belum tentu. karena negeri ini harus dipimpin oleh pemimpin yang memiliki pola pikir dewasa untuk Indonesia maju. Sekarang kembali ke masyarakat, lebih memilih pemimpin muda dengan kreativitas dan inovasi atau memilih yang beretika baik hati tapi maling? Saya rasa masyarakat Bali khususnya sudah sangat cerdas dalam menentukan," tegas De Gadjah.

Ia berharap, kedepan masyarakat Bali pada khususnya mampu bijak dalam menentukan pilihan hati untuk kemajuan Indonesia. Jangan sampai, opini-opini negatif yang terbangun sebagai dinamika politik jelang Pemilu 2024 mempengaruhi masyarakat untuk menentukan arah kebijakan bangsa.

Editor: Redaksi

Reporter: Gerindra Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami