Dubes China Sebut Bakal Reedukasi Taiwan Usai Pencaplokan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Duta Besar China untuk Prancis, Lu Shaye, menuturkan bahwa Beijing bakal menerapkan reedukasi atau pendidikan ulang setelah negaranya melakukan aneksasi ke Taiwan.
"Sepuluh tahun lalu, 20 tahun lalu, mayoritas populasi Taiwan menginginkan reunifikasi, tetapi, kenapa sekarang, saat ini, mereka menolak itu? Itu karena Partai Demokrasi Progresif (DPP) telah menyebarkan banyak propaganda anti-China," ujar Lu dalam wawancara bersama media Prancis BFMTV pada Rabu (3/8), kala ditanya soal keengganan rakyat Taiwan terhadap aneksasi China.
Lu kemudian mengatakan, "Setelah reunifikasi, kami akan melakukan reedukasi."
Ia juga menuturkan kampanye reedukasi ini bakal berlangsung damai dan tanpa ancaman. Ia kemudian mencoba meyakinkan warga Taiwan bahwa reedukasi ini tak bakal berbentuk edukasi massal.
Selain itu, Lu menyampaikan bahwa masih ada kemungkinan invasi Taiwan akan terjadi. Namun, serangan tersebut 'tak akan menyasar populasi Taiwan'.
Baca juga:
AS Bakal Bela Filipina Kalau Diserang China
Lu juga sempat mengomentari kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan beberapa waktu lalu. Menurutnya, kunjungan itu merupakan 'provokasi yang tak perlu' dan menimbulkan banyak bahaya.
Ia juga mengklaim latihan militer China dilakukan untuk merespons provokasi. Provokasi ini merujuk pada lawatan Pelosi ke Taiwan.
Namun, klaim Lu terkait dukungan warga Taiwan terhadap reunifikasi berbeda dengan data yang didapatkan Pusat Studi Pemilihan dari Universitas Nasional Chengchi. Sebagaimana diberitakan Taiwan News, studi itu menemukan bahwa tidak pernah ada mayoritas Taiwan yang mendukung reunifikasi sejak jajak pendapat dimulai pada 1994.
China sendiri melangsungkan latihan militer sejak Kamis (4/8) tak lama setelah Pelosi berkunjung ke Taiwan. China 'mengepung' Taiwan dalam latihan itu, pun meluncurkan sejumlah rudal balistik.
Tindakan China ini membuat Taiwan siaga dan mulai mengaktifkan sistem pertahanan mereka.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net