search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Duet Anies-Cak Imin di Pilpres 2024, Banyak Pihak Kaget
Kamis, 31 Agustus 2023, 22:12 WITA Follow
image

bbn/liputan6.com/Duet Anies-Cak Imin di Pilpres 2024, Banyak Pihak Kaget.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mengejutkan banyak pihak dengan kabar bahwa Bakal Calon Presiden Anies Baswedan yang harusnya berpasangan dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) batal.

Anies malah dipasangkan dengan Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Hal ini dibongkar oleh Partai Demokrat.

"Inti surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia menjadi cawapresnya," ungkap Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

"Namun demikian, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," sebutnya.

Riefky mengungkapkan tiba-tiba Ketum Nasdem Surya Paloh bekerja sama dengan PKB dan mengusung pasangan Anies-Cak Imin.

"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," sebutnya.

Lanjut Riefky, persetujuan tersebut dilakukan secara sepihak oleh Surya Paloh.

"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh," ucapnya.

Partai Demokrat dan PKS yang menjadi koalisi 'dipaksa' untuk menyetujui keputusan tersebut.

"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu," ujarnya. (sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami