Gadis Digilir 9 Pemuda, Keluarga Korban Blokade Jalan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
JL (15 tahun) remaja putri warga Desa Sie, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima diduga menjadi korban perkosaan bergilir oleh 9 orang pemuda.
Kejadian berawal pada Sabtu (30/7) sekitar pukul 22.30 WITA, saat korban baru saja usai menonton MTQ (Musabaqoh Tilawatil Quran, red) yang digelar di desa setempat.
Namun korban baru melapor ke polisi empat hari kemudian setelah kejadian. Polisi kini memburu sembilan pemuda, yang diduga melakukan rudapaksa tersebut.
Baca juga:
Pelajar SMP Mengaku Diperkosa Kekasih
Identitas sembilan terduga pelaku ini dilaporkan oleh orang tua korban setelah secara bergilir berbuat tidak senonoh terhadap korban, inisial J. Informasi yang dihimpun, para terduga pelaku tidak hanya menyetubuhi korban secara paksa tapi juga membuat video, lalu disebarkan.
Kapolsek Monta, Iptu Takim membenarkan adanya dugaan rudapaksa tersebut. Namun ia membantah soal adanya video yang dibuat terduga pelaku dan disebarkan.
"Sudah saya klarifikasi dan saya cek videonya. Bukan video anak-anak ini sedang berbuat itu, tapi video di tempat lain dan terkait yang lain," tegasnya, Kamis (4/8).
Baca juga:
Cewek Kafe Digilir 2 Pria dan Dianiaya
Hingga saat ini, para terduga pelaku masih dalam pencarian tim Polres Bima.
"Kasusnya sudah ditangani PPA Polres Bima. Yang jelas para terduga pelaku masih kami cari," tegasnya
Adapun kronologi kejadian, saat itu korban baru saja usai menonton MTQ yang digelar di Kecamatan Monta Kabupaten Bima. Korban kemudian diajak jalan-jalan satu orang pelaku inisial AL (18 tahun). Namun korban dibawa ke sebuah rumah kosong di satu desa di Kecamatan Monta.
"Saat dibawa ke rumah itu, ada 12 pemuda yang sedang nongkrong. 4 diantaranya remaja perempuan yakni inisial NT, YN, SH baru tamat SMA dan inisial CN, pelajar SMP,” sebut Takim.
Melihat banyak laki-laki lain, korban sempat merasa gugup. Tetapi langsung ditarik paksa oleh pelaku AL dan dibawa masuk ke dalam rumah.
"Saat itu juga korban diperkosa secara bergilir," ungkap Takim.
Saat kejadian, korban hanya mengenali beberapa terduga pelaku, yaitu inisial AL yang membawanya. Kemudian terduga pelaku lain inisial DY dan YN yang merupakan remaja perempuan. Usai korban dirudapaksa, para pelaku kabur dan meninggalkan korban.
Korban pun menceritakan hal itu ke orangtuanya yang kemudian melapor ke Polsek Monta, Selasa (2/8).
“Korban sudah kami arahkan untuk visum di RS Sondosia,” katanya.
Baca juga:
Nenek Korban Perkosaan Cabut Laporan
Soal blokade jalan kata Takim, memang sempat dilakukan keluarga korban pada Rabu siang.
Blokade pun berlangsung lama, mulai pagi hingga sore pukul 17.00 WITA.
Aksi blokir jalan karena kejadian perkosaan ini, tepatnya sebelah utara TPU Desa Sie, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima. Warga yang memblokir jalan ini adalah pihak keluarga JL.
Kapolsek Monta AKP Takim bersama anggota langsung turun ke lokasi pemblokiran, dan memberikan imbauan kepada keluarga korban, untuk tidak melakukan aksi blokir jalan karena dapat mengganggu para pengguna jalan lainnya.
Kapolsek juga mengatakan, kasus dugaan pemerkosaan tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian dan memberi waktu untuk menangkap terduga pelaku. Namun Kapolsek tidak diindahkan oleh pihak keluarga dan masyarakat tetap melakukan blokir jalan.
Akibat dari aksi tersebut menimbulkan kemacetan panjang dan arus lalu lintas terganggu.
Baca juga:
Tiga Pemuda Perkosa Remaja Ingusan
Pukul 16.00 WITA, Kasat Sabhara didampingi Kasat Intelkam dan Kasi Propam Polres Bima bersama anggota Dalmas tiba di lokasi blokir jalan, dan menyampaikan kepada keluarga korban untuk memberikan kesempatan kepada polisi untuk mencari dan menangkap pelaku dan tidak melakukan aksi blokir jalan.
Tiga puluh menit kemudian Pukul 16.30 WITA, Kapolres memimpin apel terhadap personel Polres Bima dan Anggota Brimob memberikan APP untuk langkah langkah di lapangan dalam rangka pembubaran blokir jalan.
Baca juga:
Gadis ABG Diperkosa di Pinggir Pantai
Setelah itu personel Polres Bima dan Sat Brimob Kompi C Pelopor Bima dipimpin oleh Kabag OPS Kompol Herman bergerak menuju Desa Sie.
Sesampainya di TKP Kabag OPS Kompol Herman mengimbau kepada pihak keluarga korban agar membubarkan diri dan tidak melakukan aksi blokir jalan.
Setelah itu tepatnya Pukul 17.00 WITA, aksi blokir jalan dibuka dan selanjutnya anggota melakukan pengaturan lalu lintas untuk mengurai kemacetan akibat blokir jalan tersebut.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/lom