search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Harga di Pasaran Bagus, Petani Cabai di Karangasem Malah Galau
Selasa, 31 Oktober 2023, 15:53 WITA Follow
image

beritabali/ist/Harga di Pasaran Bagus, Petani Cabai di Karangasem Malah Galau.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Sejumlah petani cabai yang ada di wilayah Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem tengah galau menyusul tanaman cabai mereka secara bertahap layu dan mengalami pembusukan buah sehingga tidak dapat di panen.

Mereka galau karena saat ini harga cabai sedang bagus-bagusnya di pasaran dan kebetulan juga sedang musim panen cabai. Meski tidak merugi lantaran sebelumnya petani sudah sempat memanen sebanyak 5 kali, namun kondisi ini berdampak terhadap omzet mereka karena biasanya tanaman cabai mereka biasanya bisa di panen lebih dari itu. 

"Kalau tidak keburu layu dan mati biasanya bisa panen sampai 8 kali lagi, padahal seharusnya sekarang musim panen yang paling produktif tapi karena kondisi cuaca kemungkinan membuat tanaman cabai jadi layu dan mati sehingga tidak bisa dipanen lagi," tutur Kari salah seorang petani, Selasa (31/10/2023). 

Menurutnya, tanaman cabai mulai layu sudah sejak sebulan terakhir ini. Sebelumnya, dalam sekali panen, Kari mengaku bisa mendapatkan hasil Rp1-2 juta. Dengan kondisi saat ini mengingat tanaman cabai yang mati dalam usia produktif untuk dipanen ditambah harga cabai yang cukup bagus yakni Rp40 - 50 ribu per kilogram, omzet yang hilang kemungkinan mencapai belasan juta rupiah. 

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem I Nyoman Siki Ngurah mengaku akan segera menindaklanjuti dengan turun ke lapangan untuk memastikan apakah benar murni karena cuaca atau karena ada faktor lainnya. 

"Kita akan pastikan dulu, tanaman cabai tersebut layu karena apa sehingga bisa secepatnya dicarikan solusi," terangnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami