search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Iran-Hamas Janji Tetap Kompak Meski Gaza Digempur Israel
Selasa, 17 Oktober 2023, 08:58 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Iran-Hamas Janji Tetap Kompak Meski Gaza Digempur Israel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Gempuran serangan Israel yang terjadi Jalur Gaza sejak beberapa hari lalu tidak menggoyahkan hubungan antara Iran dan Hamas.

Baca juga:
hamas-yang-jadi-buronan-israel" target="_self" title="3 Pentolan Hamas Yang Jadi 'Buronan' Israel">3 Pentolan Hamas Yang Jadi 'Buronan' Israel

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Palestina di Qatar pada Sabtu (14/10). Hamas menyatakan pertemuan tersebut untuk membahas serangan mematikan kelompok militan Palestina ke Israel dan Iran setuju untuk melanjutkan kerja sama.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian, memuji amukan Hamas ini sebagai "kemenangan bersejarah" yang menunjukkan kemunduran bagi pendudukan Israel di Palestina, dikutip dari Reuters.

Dukungan terhadap Hamas tidak hanya datang dari pemerintah saja, tetapi juga berasal dari masyarakat Iran.

Pada Jumat (13/10) terdapat aksi demonstrasi di seluruh kota Iran untuk mendukung Hamas sebagai sekutu Islam Teheran. Para demonstran juga mengecam aksi Israel yang mengebom dan memblokade Gaza.

Pemerintah Iran mengirim pesan ke Israel melalui PBB bahwa mereka tidak ingin melihat eskalasi konflik di Gaza terus berlanjut. Dilansir dari Middle East Monitor, Iran akan turun tangan jika Israel melanjutkan invasi daratnya ke Gaza.

Hubungan persahabatan antara Hamas dan Iran memiliki sejarahnya ini. Sejak awal pembentukan Hamas, Iran telah banyak berkontribusi dalam menyokong dana, persenjataan, dan pelatihan militer.

Hubungan ini dimulai saat Hamas melakukan kontak tinggi tinggi dengan Iran ketika Republik Islam melakukan dua konferensi terkait Palestina pada 1990-1991, dikutip dari The Washington Institute for Near East Policy.

Nama Hamas semakin terkenal dengan perannya dalam Intifada Pertama atau kebangkitan Palestina. Keterlibatan ini membuat 418 pasukan Hamas dideportasi ke Lebanon pada 1992.

Pengawal Revolusi Iran (IRGC) dan Hizbullah menjadi tuan bagi pasukan Hamas yang dideportasi.

Di situlah tempat bagi pasukan Hamas untuk belajar merakit bom bunuh diri. Saat pasukan Hamas diizinkan kembali ke Gaza, mereka dengan cepat melakukan aksi bom bunuh diri di Israel. Iran dengan konsisten terus mengirimkan sokongan dana sebesar 50 juta USD setiap tahunnya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami