search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
KBRI di Ankara: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban Ledakan di Istanbul
Senin, 14 November 2022, 13:06 WITA Follow
image

bbn/NBC.com/KBRI di Ankara: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban Ledakan di Istanbul

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara mengatakan belum ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan di Istanbul, Turki, yang menewaskan enam orang.

Seperti dilaporkan, sebuah bom meledak di Istiklal Avenue, Istanbul, pada Minggu (13/11). Otoritas setempat mengonfirmasi bahwa enam orang meninggal dunia serta 81 orang lainnya terluka dalam serangan itu.

Belum ada konfirmasi mengenai pelaku dan motif serangan.

"Hingga saat ini tidak terdapat informasi mengenai WNI yg menjadi korban," ungkap KBRI Ankara dalam keterangannya pada Senin, seperti dikutip dari Antara.

KBRI Ankara dan KJRI Istanbul saat ini terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas masyarakat Indonesia yang ada di sekitar lokasi. Berdasarkan catatan KJRI Istanbul, jumlah WNI yang menetap di Istanbul sekitar 500 orang.

Lokasi kejadian sendiri merupakan salah satu tujuan favorit wisatawan asing, termasuk WNI, yang melakukan perjalanan wisata ke Istanbul.

Terkait peristiwa ledakan bom itu, pihak KBRI Ankara dan KJRI Istanbul mengimbau masyarakat Indonesia di Istanbul dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat keramaian jika tidak ada keperluan mendesak.

WNI yang berada di Istanbul dan wilayah sekitarnya juga diminta segera menghubungi otoritas setempat dan perwakilan RI jika berada dalam keadaan darurat.

Pemerintah Indonesia juga mengecam aksi serangan bom yang terjadi di Istanbul dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas korban meninggal dan luka-luka.

Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, memutuskan untuk tetap menghadiri KTT G20 di Bali usai kejadian ini.

Ia sebelumnya berjanji akan menghukum para pelaku yang terlibat.

Pemimpin Turki itu belum mengungkap siapa yang berada di balik serangan itu tetapi menambahkan bahwa ia mengendus “aroma teror”. Menurutnya, pihak kepolisian dan kantor gubernur masih melakukan penyelidikan, termasuk meninjau rekaman di sekitar lokasi kejadian.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami