search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kemlu Sebut Enam ABK WNI Masih Hilang Usai Kapal Terbalik di Laut Jepang
Rabu, 8 Maret 2023, 11:54 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Kemlu Sebut Enam ABK WNI Masih Hilang Usai Kapal Terbalik di Laut Jepang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengonfirmasi satu anak buah kapal (ABK) yang tewas usai kapal ikan terbalik di Laut Jepang bukan warga negara Indonesia (WNI).

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan ABK tersebut merupakan warga negara Taiwan.

"Satu jenazah yang ditemukan kemarin telah teridentifikasi sebagai Kapten Kapal Warga Negara Taiwan berdasarkan data sidik jari," kata Judha dalam pernyataan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (7/3).

Sebelumnya, ramai pemberitaan satu ABK tewas diduga WNI. Asumsi tersebut muncul usai coast guard Jepang menemukan tanda pengenal yang menunjukkan korban warga RI.

Dalam insiden kapal terbalik itu, total terdapat tujuh orang. Mereka yakni satu WN Taiwan yang tewas, dan enam WNI yang masih hilang.

Judha menerangkan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) masih terus berlangsung untuk mencari para awak Kapal Xin Chang Fa No. 88 berbendera Taiwan.

Kemlu juga terus berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia di Jepang dan Taiwan.

"KBRI Tokyo dan KDEI Taipei terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk segera menemukan awak kapal WNI," ujar Judha.

Kapal Xin Xhang Fa No.88 terbalik di laut Jepang sekitar 150 km sebelah utara Pulau Ishigaki di Prefektur Okinawa dan sekitar 40 km sebelah timur Pulau Kuba.

Saat insiden berlangsung, Jepang mengerahkan empat kapal patroli untuk mencari korban. Namun, hingga kini korban hilang belum ditemukan.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bahkan sempat meminta dukungan Jepang dalam operasi SAR itu.

"Menlu RI telah berbicara Menlu Jepang untuk meminta dukungan agar Jepang dapat kerahkan aset kapal dan pesawat untuk mencari para awak kapal," kata Judha dalam kesempatan terpisah.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami