search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
MbS Disebut Ejek Biden, Tanya Kondisi Mental
Rabu, 26 Oktober 2022, 16:28 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/MbS Disebut Ejek Biden, Tanya Kondisi Mental

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Hubungan antara Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) sedang dalam posisi yang renggang. Ini tidak lepas dari ketidaksukaan dan ketidakpercayaan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS) kepada Presiden AS Joe Biden.

Dalam sebuah laporan Wall Street Journal, seorang sumber Riyadh mengatakan MbS seringkali mengejek Biden dan juga kebijakannya. Tak hanya itu, ia juga sering mempertanyakan ketajaman mentalnya.

"Pasangan itu tidak suka atau percaya satu sama lain dan sang pangeran lebih memilih mantan Presiden Donald Trump." ujar laporan itu yang dikutip Russia Today, Rabu (26/10/2022).

Biden telah melawan tuduhan bahwa kesehatan fisik dan mentalnya telah memburuk. Klaim ini diperburuk oleh banyak kecelakaan publik di mana presiden tersandung kata-katanya dan tampak bingung di berbagai acara.

Dalam sebuah wawancara dengan MSNBC pada hari Minggu, Biden mengakui bahwa 'sah' bagi orang Amerika untuk khawatir tentang usianya yang lanjut. Tetapi bersikeras dia bugar dan sehat.

Sementara itu, keputusan Saudi untuk memangkas produksi minyak dan menaikkan harga minyak mentah di tengah inflasi yang tinggi menjelang pemilihan paruh waktu AS telah memperkuat prasangka buruk. Gedung Putih bahkan berniat untuk 'mengevaluasi kembali' hubungannya dengan kerajaan.

Pemerintahan Biden memandang pengurangan produksi minyak karena Riyadh menawarkan bantuan kepada Rusia di tengah serangan berkelanjutan Moskow di Ukraina.

 

Hal itu menaikkan harga minyak dan 'membantu mendanai' upaya militer Rusia. Menteri Pertahanan Saudi Khalid bin Salman mengatakan ia 'terkejut' dengan tuduhan bahwa Riyadh memihak Moskow dalam konflik tersebut.

Tak hanya itu, hubungan antara Biden dan MBS juga sempat memburuk karena tuduhan bahwa pemimpin de facto Saudi itu merupakan dalang dari pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

"Sementara kekuatan geopolitik dan ekonomi telah mendorong irisan antara Washington dan Riyadh selama bertahun-tahun, permusuhan pribadi antara Biden dan MBS telah memperdalam ketegangan," kata surat kabar itu.

Meski begitu, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan membantah klaim bahwa putra mahkota telah mengejek Biden. Ia menyebut tuduhan itu adalah 'sepenuhnya salah'.

"Para pemimpin Riyadh selalu memiliki 'penghormatan tertinggi' untuk presiden AS," katanya.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami