search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Netanyahu Tegaskan Israel Siapkan Serangan Darat ke Gaza
Kamis, 26 Oktober 2023, 06:06 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Netanyahu Tegaskan Israel Siapkan Serangan Darat ke Gaza

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan Israel tengah bersiap melakukan invasi darat ke Gaza. Namun, ia tak memberikan detail lebih lanjut mengenai operasi yang sudah dikritik banyak pihak itu.

Netanyahu mengatakan detail waktu serangan ke daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas itu bakal diambil kabinet perang khusus pemerintah yang mencakup pimpinan salah satu partai oposisi berhaluan tengah.

"Kami telah membunuh ribuan teroris dan ini hanya permulaan," kata Netanyahu menyikapi serangan udara ke Gaza dalam pidato yang ditayangkan di televisi dan diberitakan Reuters pada Rabu (25/10).

"Pada saat yang sama, kami sedang siapkan invasi darat. Saya tidak akan menjelaskan kapan, bagaimana dan berapa jumlahnya."

"Saya juga tidak akan menjelaskan berbagai perhitungan yang kami lakukan, yang sebagian besar tidak diketahui masyarakat dan memang sudah begitu seharusnya," Netanyahu menegaskan.

Israel telah melakukan pemboman intensif selama berhari-hari di Jalur Gaza yang padat penduduknya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel yang menewaskan sekitar 1.400 orang.

Lebih dari 6.500 warga Palestina tewas dalam pemboman tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Netanyahu mengaku sadar ia akan dimintai pertanggungjawaban atas pembantaian berdarah yang dilakukan Hamas ke Israel pada 7 Oktober. Namun, hal itu disebut akan terjadi setelah kampanye Israel di Gaza.

"7 Oktober adalah hari kelam dalam sejarah kami," ujarnya. "Kami akan mengungkap apa yang terjadi di perbatasan selatan sekitar Gaza. Bencana ini akan diselidiki. Setiap orang harus memberikan jawaban, termasuk saya."

Konfirmasi bersiap lancarkan serbuan darat ke Gaza disampaikan tak lama setelah Israel disebut-sebut setuju dengan AS untuk menunda invasi besar-besaran tersebut.

Wall Street Journal memberitakan hal itu pertama kali dengan mengutip para pejabat AS dan Israel. Israel dilaporkan menunda invasi supaya AS dapat mengerahkan pertahanan rudal ke wilayah tersebut untuk melindungi pasukan mereka di sana.

Pejabat AS diberitakan dalam beberapa waktu terakhir membujuk Israel menunda serangan ke Gaza setidaknya sampai sistem pertahanan udara AS bisa ditempatkan di kawasan itu paling lambat akhir pekan ini.

Mereka juga menyinggung penyaluran bantuan kemanusiaan terhadap warga sipil di Gaza, serta upaya diplomatik untuk membebaskan sandera yang ditahan militan Hamas.

Namun, Presiden AS Joe Biden pada Rabu (25/10) menyatakan tidak pernah menuntut Israel menunda invasi darat ke Gaza sampai sandera yang ditahan Hamas dibebaskan.

"Itu keputusan mereka [Israel], tapi saya tidak pernah menuntutnya," kata Biden terkait pembicaraannya dengan Netanyahu.

"Yang saya sampaikan kepadanya adalah apabila memungkinkan mengeluarkan orang-orang terlebihi dahulu dengan selamat, itu yang harus dia lakukan," Biden menegaskan.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan Israel invasi besar-besaran melalui darat berpotensi jadi kesalahan karena berpotensi telan lebih banyak jiwa warga sipil.

Ia juga menegaskan operasi darat bisa menelan lebih banyak korban sipil dibandingkan serangan udara yang telah dilakukan Israel di Jalur Gaza dalam beberapa waktu terakhir.

"Hal itu juga merupakan kesalahan bagi Israel karena tidak mungkin memberikan perlindungan jangka panjang dan karena tidak sesuai dengan perlindungan penduduk sipil atau menghormati hukum kemanusiaan internasional dan aturan perang," tutur Macron.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami