PBB Kutuk Rusia Atas Serangan Rudal ke Alun-Alun Ukraina
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Koordinator Kemanusiaan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Ukraina, Denise Brown, mengutuk Rusia atas serangan rudal yang menghantam kota Chernihiv pada hari Sabtu (19/8) waktu setempat.
"Sungguh keji menyerang alun-alun utama kota besar di pagi hari, sementara orang-orang berjalan-jalan, beberapa pergi ke gereja untuk merayakan hari keagamaan bagi banyak orang Ukraina," kata Denise Brown seperti dilansir AFP pada Sabtu (19/8).
"Saya mengutuk pola berulang serangan Rusia di daerah berpenduduk Ukraina," tambahnya. "Serangan yang ditujukan terhadap warga sipil atau objek sipil dilarang keras di bawah hukum humaniter internasional."
Hari keagamaan yang dimaksud oleh Brown merupakan hari raya Transfigurasi bagi umat Kristen Ortodoks. Sejumlah warga di Chernihiv disebut sedang menghadiri kebaktian gereja di pagi hari sebelum serangan terjadi.
Sebelumnya, rudal Rusia menghantam kawasan pusat kota Chernihiv yang bersejarah. Setidaknya tujuh orang dilaporkan tewas dan 117 orang lainnya terluka dari serangan tersebut.
Melansir Reuters, di antara tujuh orang korban yang tewas, salah seorang di antaranya merupakan anak berusia 6 tahun. Sebanyak 12 dari korban luka juga merupakan kelompok anak.
"Sebuah rudal Rusia menghantam tepat di pusat kota Chernihiv. [Di sana ada] alun-alun, universitas, dan bioskop," ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy lewat Telegram.
Unggahan itu disertai juga dengan sebuah video pendek yang memperlihatkan puing-puing berserakan di alun-alun. Ada juga mobil-mobil terparkir yang rusak parah.
Chernihiv merupakan sebuah kota dengan jalan-jalan rindang dan gereja berusia tua.
Iryna (24) menjadi saksi mata ledakan rudal tersebut. "Ada asap, jeritan, orang-orang berlarian, menangis, mengerang," ujarnya, mengutip AFP.
Iryna sendiri mengaku kaget karena serangan sudah lama 'absen' dari kotanya. Namun, serangan terbaru ini membuat Iryna dan warga lainnya akan kembali pergi ke tempat penampungan sementara.
Serangan ini dilancarkan tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menemui petinggi-petinggi militer negaranya ke Rostov-on-Don.
Rekaman yang dirilis oleh media pemerintah menunjukkan pertemuan tersebut terjadi pada malam hari.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net