Pelari Juara Belum Dibayar, Hotman: Bisa Kena Dugaan Penipuan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Pengacara ternama Hotman Paris merespons kasus pelari asal Australia Jack Ahearn yang mengaku belum mendapatkan uang hadiah sebesar Rp150 juta karena menjadi juara I Indonesia Internasional Marathon pada Juni 2022 lalu.
Selain Ahearn banyak pelari juara kategori lainnya belum mendapatkan uang hadiah. Sehingga dalam dua hari pasca-ditangani Hotman Paris, pihak penyelenggara langsung membayar lunas Jack Ahearn dan pelari juara ketiga asal Belanda, Titus Rosier sebesar Rp75 juta. Sementara untuk juara kedua, pelari asal Australia Mike Akerman belum mendapatkan sama sekali uang hadiahnya sebesar Rp100 juta.
"Mereka berjuang hampir 2 bulan tapi tidak dibayar-bayar. Setelah melapor ke Hotman Paris 2 hari sudah dibayar lunas, namun untuk juara kedua atas nama Mike belum sama sekali," katanya saat membuka layanan Konsultasi gratis Hotman 911 di Atlas Beach fest, Jumat 2 September 2022.
"Itu kalau benar bisa diduga kena pasal 378 KUHP pidana yaitu dugaan penipuan. Kita tunggu beberapa hari ini," ungkapnya sembari menyatakan siap mendampingi korban jika melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.
Menurutnya, hal ini memalukan bagi daerah turis seperti Bali yang mendatangkan devisa untuk Indonesia dan KONI sebagai salah satu pihak penyelenggara yang juga bagian dari organisasi yang dibentuk oleh pemerintah. "Itu kan membawa nama bangsa dan negara," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pelari asal Australia, Jack Ahearn mengaku lewat media sosial Instagram bahwa uang hadiah juara dari event Indonesia International Marathon 2022 belum juga diterimanya kendati ajang tersebut telah berlangsung pada 26 Juni lalu di Sanur, Bali.
Melansir laman resmi Indonesia International Marathon, ajang ini diklaim sebagai event maraton berstandar internasional pertama yang dimiliki Indonesia.
"Indonesia International Marathon adalah ajang lomba maraton di Indonesia yang pelaksanaannya menerapkan standar penyelenggaraan maraton dari World Athletics-AIMS, diinisiasi oleh KONI dan melibatkan Race Director dan Race Measurer terbaik," demikian penjelasan di laman resminya.
Namun, polemik kini muncul setelah salah satu pelari asing yang berhasil menjadi juara dalam kategori "Male International", Jack Ahearn curhat via Instagram, @jackahearn_ pada Senin (29/8/2022) malam.
Dia mengaku belum mendapatkan hadiah seperti yang dijanjikan yakni Rp150 juta sebagai juara. Sementara posisi runner-up dan ketiga untuk kategori pelari international adalah Rp100 juta dan Rp75 juta.
"Saya berhasil memenangkan ini, [tapi] Indonesia International Marathon [2022] gagal untuk membayar [hadiah] kepada saya dan seluruh pemenang [kategori] internasional lainnya," tulis Jack Ahearn via Instagram Stories.
"Mereka tidak bertanggung jawab atas hal ini dan coba bersikeras untuk tidak membayar hadiah kepada para pemenang secara adil."
"Mereka memblok nomor handphone dan tidak merespons selama dua bulan hingga sekarang."
Jack Ahearn turut memberikan kabar bahwa pihak Indonesia International Marathon pada pekan lalu akhirnya membayar dirinya, tetapi jumlah uang yang diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/tim