search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Petugas Kembali Temukan Jerat, TNBB Terus Perketat Patroli Hutan
Rabu, 11 Oktober 2023, 17:55 WITA Follow
image

bbn/rri.co.id/Petugas Kembali Temukan Jerat, TNBB Terus Perketat Patroli Hutan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), patroli hutan terus diperkuat setelah ditemukan rusa timor mati akibat jeratan. 

Pada Senin, 9 Oktober 2023, petugas pengelola berhasil menemukan satu jerat hewan yang diduga dipasang oleh pelaku perburuan liar. Lokasi temuan jerat berdekatan dengan jalur sumber air satwa di hutan Sumbersari, Kecamatan Melaya, meski masih jauh dari tempat ditemukannya rusa timor sebelumnya.

Meskipun jeratan telah ditemukan, terduga pelaku perburuan liar yang menyebabkan rusa timor mengalami luka dan kemudian mati masih belum tertangkap. Mereka tampaknya masih leluasa bergerak, meski tindakan mereka menyebabkan kematian satwa di TNBB.

"Pasca penemuan rusa timor di Sumbersari pekan lalu, kami terus memperketat patroli hutan dengan harapan dapat menemukan jerat dan mengungkap pelakunya," ungkap Ali Purwanto, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Jembrana, saat dihubungi pada Rabu, 11 Oktober 2023.

Ali Purwanto menjelaskan bahwa patroli difokuskan pada jalur menuju sumber air di TNBB, terutama dalam kondisi musim kemarau seperti sekarang. Hewan-hewan di taman nasional ini cenderung mencari air untuk minum. Akhirnya, bersama petugas patroli lainnya, mereka berhasil menemukan satu jerat di wilayah Sumbersari, Kecamatan Melaya, yang berada di dalam kawasan hutan TNBB.

"Lokasi ini cukup jauh dari lokasi ditemukannya rusa timor sebelumnya. Jerat ini lebih dekat ke pantai Selat Bali," tambahnya.

Mengenai jeratan yang sebelumnya mengenai rusa timor, Ali menyatakan kemungkinan tidak serupa. Jerat yang ditemukan ini didesain untuk menangkap satwa biawak atau ayam hutan. 

Terlebih lagi, jeratan sebelumnya menggunakan tali sling yang mengikat kaki rusa, namun akhirnya putus. Hal ini mengingat tenaga rusa yang begitu kuat.

"Kemungkinan besar bukan untuk rusa. Model jerat ini lebih ditujukan untuk satwa biawak, ayam hutan, dan hewan kecil lainnya. Kalau untuk rusa, biasanya kurang efektif," terangnya.

Dengan temuan ini, Ali menyatakan bahwa pihaknya akan terus memperketat patroli hutan secara rutin. Apalagi sekarang mereka mendapat dukungan dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI) dengan melibatkan anjing pelacak dalam kegiatan patroli. Harapannya, jeratan satwa dapat ditemukan dan di masa depan, tidak akan ada lagi satwa yang terperangkap jeratan.

"Selama ini, jeratan yang kami temukan biasanya mengenai berbagai jenis satwa, mulai dari burung, ayam hutan, biawak, bahkan rusa. Kami berharap dengan patroli rutin ini, para pemburu liar tidak akan memiliki kesempatan lagi untuk beraksi," harapnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami