PSI DKI Pertanyakan Sikap Ganjar dan Koster Yang Tolak Timnas Israel
beritabali.com/cnnindonesia.com/PSI DKI Pertanyakan Sikap Ganjar dan Koster Yang Tolak Timnas Israel
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Ketua Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mempertanyakan sikap kepala daerah yang menolak kedatangan Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 Indonesia.
Pemerintah sebelumnya menetapkan enam provinsi sebagai arena pertandingan yaitu DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Namun, Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menyatakan penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel.
Selain dua gubernur itu, partai yang menaungi Ganjar dan Koster yakni PDIP pun menyuarakan penolakan terhadap timnas Israel. Dalihnya adalah menegakkan ideologi memperjuangkan pembebasan Palestina.
"Saya pribadi mempertanyakan sikap sejumlah kepala daerah yang menyatakan penolakan di tengah rangkaian Piala Dunia U-20 yang sudah berjalan," kata Ara, sapaan akrab Anggara dalam keterangan tertulis, Selasa (28/3).
Minta Pemprov DKI ajukan diri jadi tuan rumah drawing
Pihaknya pun meminta Pemprov DKI Jakarta aktif berperan menawarkan solusi masalah penolakan Timnas Israel itu.
Ara mendorong DKI Jakarta sebagai tempat gelaran drawing Piala Dunia U-20 yang ditunda gelarannya di Bali yang dijadwalkan akhir Maret ini.
"Sebagai Ibukota negara kami mendorong Pemprov DKI Jakarta mengambil peran menawarkan diri sebagai venue alternatif minimal untuk acara drawing yang tertunda. Kalau untuk pertandingannya mungkin harus dicek lagi kesiapannya," katanya.
Ara mengatakan Indonesia harusnya konsekuen jika telah terpilih sebagai tuan rumah. Ia menyebut atlet Israel sebelumnya juga sudah beberapa kali berlaga di Indonesia.
"Faktanya atlet Israel sudah pernah beberapa kali berlaga di Indonesia contohnya di kejuaraan BWF, kejuaraan dunia panjat tebing, dan sebagainya. Ini memperlihatkan bahwa ajang-ajang olahraga ini tidak ada kaitan dengan sikap politik kita," klaimnya.
Ara lalu meminta para kepala daerah menahan diri untuk tidak mempolitisasi perkara tersebut.
"Saya pikir pertama-tama karena urusan diplomasi bukan wewenang Pemerintah Daerah. Resikonya besar jika kita batal jadi tuan rumah, akan mempertaruhkan nama baik bangsa juga," katanya.
Sebelumnya, keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 memicu polemik. Sejumlah kelompok masyarakat menolak kehadiran Israel di Indonesia.
Penolakan juga datang dari Gubernur Bali I Wayan Koster dan Ganjar Pranowo. Selain itu sejumlah DPD PDIP pun telah menyuarakan penolakan yang sama di antaranya PDIP Jatim dan PDIP Jabar,
Pada Senin (27/3) malam di acara Political Show CNN Indonesia TV, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan penolakan kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 Indonesia bukan baru-baru ini saja. Dia mengklaim sudah melakukan lobi-lobi ke pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sejak Agustus 2022 silam.
"Saya pribadi sudah melakukan lobi-lobi sejak Agustus 2022 lalu ke pemerintah untuk memberikan masukan," ujar Hasto.
Hasto mengklaim PDIP punya kesadaran ideologis dan historis terhadap Palestina. Hasto juga menegaskan penolakan timnas Israel ke tanah air sebagai upaya menjaga muruah Indonesia.
"Manfaat (penolakan) Pak Wayan Koster dan Pak Ganjar Pranowo muncul dari suatu kesadaran ideologi sebagai kader partai untuk menjaga Marwah Indonesia," ujar Hasto.
Akan tetapi, menurutnya, PDIP masih mencari jalan agar Timnas Israel tetap bisa bermain dalam Piala Dunia U-20.
"Kami percaya Pak Presiden Jokowi mampu mencari suatu jalan tengah yang sangat baik, misal pertandingan Israel diadakan di Singapura," tuturnya.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net