Puncak Ibadah Haji di Arafah, Suhu Panas Capai 48 Derajat Celcius
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Jutaan jemaah haji memadati Padang Arafah pada Selasa (27/6). Puncak ibadah haji berlangsung saat suhu mencapai 48 derajat Celcius di Arab Saudi.
Sekelompok jemaah berpakaian serba putih melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an di atas bukit, tempat Nabi Muhammad SAW diyakini memberikan khotbah terakhirnya. Beberapa lainnya sibuk berswafoto di bawah langit terik.
Usai dari sana, para jemaah haji menuruni bukit Arafah setelah matahari terbenam. Mereka melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah di mana jemaah akan menghabiskan malam untuk salat.
"Saya sangat senang. Ini adalah momen yang saya nantikan seumur hidup saya," ujar Fadia Abdallah (67), jemaah haji asal Mesir, melansir AFP.
Ritual di Arafah adalah puncak dari ibadah haji, sebagai salah satu dari rukun Islam.
Setelah dari Muzdalifah, para jemaah akan melangsungkan ritual lempar jumrah di Mina lalu kembali ke Masjidil Haram Makkah untuk melakukan ritual tawaf atau mengitari Ka'bah pada Rabu (28/6).
Pada Selasa, tercatat sebanyak 1,8 juta jemaah haji mengikuti ritual ini. Angka ini mencatat rekor jumlah jemaah tertinggi sejak pandemi Covid-19. Namun, masih kurang dari target 2,5 juta jemaah yang ditetapkan pemerintah.
Di tahun ini, suhu tinggi menjadi tantangan yang dihadapi para jemaah. Kementerian Kesehatan setempat mencatat setidaknya 287 kasus serangan panas dan kelelahan sejak dimulainya musim haji.
Perjalanan ke Gunung Arafah menjadi salah satu tantangan fisik yang harus dihadapi jemaah di tengah cuaca terik yang ekstrem.
Sejumlah helikopter diturunkan untuk memantau kerumunan para jemaah dalam perjalanannya ke Gunung Arafah. Menara air untuk menyemprotkan air dingin pun ditaruh di sejumlah titik.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net