search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ramai Pria Telanjang di Perbatasan Turki
Selasa, 18 Oktober 2022, 17:30 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Ramai Pria Telanjang di Perbatasan Turki

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kehebohan terjadi di perbatasan Turki, dekat Yunani Ini terkait penemuan hampir 100 migran dalam keadaan telanjang di dekat Sungai Evros. Mereka disebut dalam keadaan stress dan luka memar. Mengutip New York Post, para migran semuanya adalah pria, berasal dari Afghanistan dan Suriah.

"Beberapa migran, yang memasuki wilayah itu menggunakan perahu plastik untuk menyeberang," kata polisi, dikutip Selasa (18/10/2022).

"Mereka menunjukkan tanda-tanda luka tubuh."

Lembaga PBB, UNHCR, meminta investigasi soal ini. Badan itu menyebut terdapat "perlakuan merendahkan" ke para pencari suaka.

"UNHCR sangat tertekan oleh laporan dan gambar yang mengejutkan dari mereka yang ditemukan di perbatasan darat Yunani-Turki, pakaian mereka dilucuti," kata lembaga itu.

"Kami mengutuk perlakuan kejam dan merendahkan seperti itu dan menyerukan penyelidikan penuh atas insiden ini," tambahnya.

Sementara itu, Yunani dan Turki saling tuding. Yunani menyebut mereka ditelanjangi oleh Turki sementara Istanbul menyebut Athena menyampaikan berita palsu.

"Yunani justru menyelamatkan mereka setelah Turki menelanjangi mereka dan mendorong mereka ke wilayah Yunani," kata Menteri Migrasi Notis Mitarachi.

"Turki terus secara terbuka memperalat para migran dengan praktik barbarisme yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak terpikirkan," tambah juru bicara pemerintah Giannis Oikonomou.

"Tuduhan itu sebagai tidak berdasar dan salah," balas kepala juru bicara perdana menteri Turki, Fahrettin Altun.

"Yunani tidak tahu malu dan sembrono," tambah Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Avu?o?lu.

Perlu diketahui, Turki adalah rumah bagi populasi pengungsi terbesar di dunia. Mereka memasuki Turki lalu melewati Yunani untuk sampai ke Uni Eropa (UE).

Pada puncak krisis pengungsi pada tahun 2015, sekitar satu juta migran dari Suriah, Irak, dan Afghanistan tiba di Yunani. sebagian besar melalui Turki.

Perlu diketahui, sekitar 24.871 migran telah terbunuh atau hilang di laut dalam perjalanan mereka untuk mencari suaka di Eropa sejak 2014. Namun organisasi Migrasi Internasional memperkirakan jumlah korban sebenarnya lebih tinggi.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami