search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rusia Ingatkan NATO Soal Ancaman Keamanan Dunia
Senin, 23 Januari 2023, 11:25 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Rusia Ingatkan NATO Soal Ancaman Keamanan Dunia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perang antar kedua negara, Rusia dan Ukraina semakin memanas. Kali ini, Rusia bahkan memberikan peringatan keras kepada North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang merupakan aliansi politik dan militer internasional bidang keamanan yang terdiri dari negara-negara Barat.

Hal ini terkait dengan rencana NATO yang ingin memberikan bantuan persenjataan tambahan kepada Ukraina. Dalam sebuah pernyataan, Kremlin mendesak pengiriman ini dibatalkan dengan alasan bahwa senjata-senjata itu bisa saja menyerang wilayah Rusia. Ini nantinya akan mengancam postur keamanan dunia.

"Berpotensi, ini sangat berbahaya. Itu berarti membawa konflik ke tingkat yang sama sekali baru, yang tentu saja tidak akan menjadi pertanda baik dari sudut pandang keamanan global dan pan-Eropa," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip Minggu (22/1/2023).

Peskov berbicara setelah duta besar Moskow untuk AS, Anatoly Antonov, mengatakan Rusia akan membalas jika Ukraina menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk menargetkan wilayah Federasi Rusia atau Semenanjung Krimea.

"Ini harus menjadi jelas bagi semua orang: Tidak peduli senjata apa yang disuplai Amerika atau NATO ke rezim Zelensky, kami akan menghancurkannya. Sangat tidak mungkin untuk mengalahkan Rusia," ujarnya.

Pada hari Jumat kemarin, Amerika Serikat (AS) mengumpulkan sekutu NATO-nya di pangkalan udara Ramstein, Jerman untuk putaran pembicaraan baru untuk mendukung Ukraina secara militer.

Sejauh ini beberapa anggota NATO bersedia untuk mengirimkan persenjataan tambahan bagi Ukraina. Beberapa bahkan berniat mengirimkan tank Leopard sesuai yang diminta oleh Kyiv.

Namun, negara pembuat Leopard yang juga anggota NATO, Jerman, masih belum memberikan persetujuan lebih lanjut terkait hal ini. Padahal, persetujuan Berlin merupakan kunci tank-tank itu bisa dikirimkan

Kanselir Jerman Olaf Scholz, dilaporkan enggan mengirim senjata yang dianggap memprovokasi Moskow. Sumber pemerintah Jerman sebelumnya mengatakan Berlin akan mencabut keberatannya jika Amerika Serikat (AS) juga mengirimkan tank buatan mereka, Abrams.

Hal ini pun membuat ketegangan internal dalam NATO. Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan bahwa ia 'agak skeptis' bahwa Jerman akan setuju terhadap tank-tank untuk Ukraina. Ia bahkan menyebut 'Jerman membela diri terhadap hal ini seperti setan melindungi dirinya dari air suci'.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami