search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rusia Ungkap Kapan Akhiri Perang di Ukraina
Selasa, 23 Agustus 2022, 08:14 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Rusia Ungkap Kapan Akhiri Perang di Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Rusia mulai mengutarakan kapan kemungkinan negara itu akan menghentikan serangan militernya ke Ukraina. Hal ini disampaikan langsung oleh Perwakilan tetap Rusia untuk PBB di Jenewa, Gennady Gatilov.

Dalam sebuah pernyataan pada Financial Times, Gatilov mengaku perang mungkin tidak berakhir segera lantaran kubu Barat yang menekan Ukraina untuk menjauhi kesepakatan dengan Moskow. Ia mengatakan makin banyak pihak yang mendorong Kyiv melakukan itu, maka makin lama kesepakatan dicapai dan perang tidak akan berakhir.

"Sekarang, saya tidak melihat kemungkinan untuk kontak diplomatik dan makin sering konflik berlangsung, makin sulit untuk memiliki solusi diplomatik," kata Gatilov dikutip dari Financial Times, Senin, (22/8/2022).

Gatilov pun menambahkan bahwa peran Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam mengatasi konflik yang terjadi di Ukraina masih belum optimal. Ia berpandangan bahwa peran PBB telah dipolitisasi oleh Barat.

"PBB telah terperosok dalam 'politisasi' karena perang dan itu telah merusak otoritas PBB dan organisasinya. Akibatnya, PBB tidak mampu bertindak efektif sebagai mediator," keluhnya.

"Kami tidak memiliki kontak dengan delegasi barat. Di sisi protokol, kami tidak saling bertemu. Secara pribadi kami tidak memiliki kontak, sayangnya. Sehingga kami hanya tidak berbicara satu sama lain."

Rusia menyerang tetangganya itu pada 24 Februari dalam apa yang disebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai 'operasi militer khusus' untuk 'denazifikasi' Ukraina.

Langkah ini dikutuk oleh negara-negara Barat. Kubu negara pimpinan Amerika Serikat (AS) itu pun memberlakukan ribuan sanksi ekonomi untuk melumpuhkan ekonomi Moskow.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami