Saat Eropa Krisis Gas, Rusia Malah 'Pamer' Bakar Gas Rp148 M
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Rusia dilaporkan membakar sejumlah gas alam bernilai US$10 juta perhari (Rp148 miliar). Padahal, di saat bersamaan Eropa sedang mengalami krisis gas.
Laporan BBC, yang mengutip analisis dari Rystad Energy menyebutkan sebuah pabrik dekat St Petersburg membakar gas itu setiap harinya. Sebelumnya gas tersebut akan diekspor ke Jerman lewat pipa Nord Stream 1.
Moskow telah memangkas aliran gas ke Eropa. Yakni dengan memotong kapasitas Nord Stream 1 menjadi 20 persen pada bulan Juli lalu.
Saat ini Rusia juga berencana menutup pipa sepenuhnya selama tiga hari pemeliharaan yang tidak direncanakan mulai hari Rabu, dikutip dari South China Morning Post, Minggu (28/8/2022).
BBC mengatakan ini berada di pabrik gas alam cair Portovaya di dekat awal pipa dekat dengan perbatasan Finlandia. Di mana akan membakar 4,34 juta meter kubik gas setiap hari, ungkap analisis Rystad.
Baca juga:
Banjir di Pakistan: 1.033 Orang Meninggal
Penghentian pasokan gas ke Eropa menjadi tanggapan atas sanksi ekonomi dan energi dari Barat ke Rusia usai melakukan serangan ke Ukraina beberapa waktu lalu.
Aksi tersebut membuat Eropa masuk ke dalam krisis energi dan mengirimkan harga gas melonjak ke rekor tertinggi. Gas alam TTF berjangka Belanda bahkan melonjak 264 persen sejak 13 Juni.
Jerman juga mengalami krisis energi, di mana harga listriknya meroket lebih dari 600 persen sepanjang tahun hingga Juli. Selain itu Biaya pabriknya meningkat dengan cepat sejak tahun 1949, karena industri berusaha menemukan bahan bakar alternatif.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net