search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Singapura Mulai Cabut Aturan Wajib Masker
Rabu, 24 Agustus 2022, 14:54 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Singapura Mulai Cabut Aturan Wajib Masker

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Singapura mulai mengambil langkah signifikan menuju hidup "berdampingan" dengan Covid-19, yakni dengan memperbolehkan masyarakat lepas masker dengan beberapa pengecualian mulai Senin, 29 Agustus mendatang.

Melansir The Strait Times, Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong pada Rabu (24/8/2022) mengatakan masyarakat masih wajib menggunakan masker di fasilitas kesehatan, rumah perawatan perumahan dan ambulans, serta tempat dalam ruangan di dalam rumah sakit dan poliklinik.

Masyarakat juga masih harus mengenakan masker saat di transportasi umum, seperti MRT, LRT, bus umum, dan fasilitas dalam ruangan seperti area boarding di persimpangan bus dan platform MRT.

Penggunaan masker di bandara dan moda transportasi pribadi seperti bus sekolah, layanan bus pribadi, dan taksi akan menjadi opsional. Masyarakat juga dapat melepas masker mereka saat berada di area retail dekat stasiun MRT dan LRT, bus dengan ventilasi natural, serta di apotek dekat atau di dalam retail atau mal.

Pelonggaran aturan Covid-19 di Singapura terjadi karena populasi menjadi lebih tahan terhadap virus, berkat tingkat vaksinasi yang tinggi dan lebih banyak orang yang terinfeksi, menurut kementerian kesehatan negara tersebut.

Jumlah infeksi juga terus menurun, sementara jumlah kasus harian di rumah sakit berkurang setengahnya dari lebih dari 800 pada Juli menjadi di bawah 400.

Ini terjadi berkat makin banyak warga yang vaksinasi. Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mencatat hampir 80 persen dari populasi telah mendapat suntikan booster mereka. Ini, kata Ong, menjadi alasan utama mengapa Singapura mampu melewati gelombang varian BA.5 tanpa memperketat aturan dan membuat rumah sakit kewalahan.

Diperkirakan 70 persen dari populasi telah terinfeksi Covid-19, tambahnya. Proporsi kasus yang merupakan infeksi ulang telah meningkat dari 2 persen menjadi 3 persen menjadi sekitar 5,5 persen saat ini.

Vaksinasi tetap menjadi garis pertahanan utama, kata gugus tugas multi-kementerian Covid-19, yang diketuai bersama oleh Wong, Ong dan Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong.

"Vaksinasi masih merupakan cara terbaik untuk melindungi diri dari penyakit parah dari Covid-19. Kami meninjau kebijakan vaksinasi kami untuk beralih ke sistem di mana kami menjaga vaksinasi kami up to date," kata Wong.

Meski begitu, Wong tetap memperingatkan warga Singapura agar bersiap secara mental untuk setiap perubahan mendadak karena varian Covid-19 berikutnya bisa lebih agresif dan berbahaya.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami