search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Suspek Rabies di Buleleng Meninggal, Tiba-tiba Anjing Datang Gigit Jari Tangannya
Senin, 19 Desember 2022, 09:44 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Suspek Rabies di Buleleng Meninggal, Tiba-tiba Anjing Datang Gigit Jari Tangannya.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Penyakit anjing gila atau rabies kembali menelan korban jiwa di Kabupaten Buleleng, tepatnya di Desa Tirtasari Kecamatan Banjar Buleleng. 

Seorang pria berinisial PS (49) menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu 17 Desember 2022 sekitar pukul 11.00 WITA dalam perawatan medis di RSUD Kabupaten Buleleng.

Meninggalnya warga Desa Tirtasari itu menambah korban jiwa akibat virus anjing gila atau rabies di Buleleng menjadi 13 orang di tahun 2022, meski upaya pencegahan terus dilakukan pemerintah bersama pihak terkait,penyebaran rabies terus meluas.

Direktur RSUD Buleleng, dr Putu Arya Nugraha saat dikonfirmasi membenarkan ada pasien yang meninggal dengan keluhan suspek rabies, dimana sebelumnya korban dilarikan ke RSUD Buleleng, pada Kamis lalu, bahkan sebelum dirujuk ke RSUD Buleleng korban sempat dirawat di RS Kertha Usada Singaraja.

"Saat datang pasien mengeluh khas gejala-gejala suspek rabies. Sebelum meninggal dunia, pasien sempat menjalani perawatan dan diberikan penenang dan nutrisi. Pada umumnya keluhan terpapar virus rabies Korban mengeluh badan lemas, takut air sejak 3 hari, takut udara, merasa sesak, dan badannya panas. Korban lalu ditempatkan di ruang isolasi untuk ditangani lebih lanjut,” papar Arya Nugraha.

dr. Arya Nugraha mengatakan, berdasarkan penjelasan dari pihak keluarga, korban sebelumnya memiliki riwayat digigit anjing pada jari telunjuk tangan kanan sekitar bulan November 2022 lalu. Ketika itu korban sedang memberikan makan ayam tiba-tiba datang seekor anjing bertingkah laku aneh dan membunuh 2 ekor ayamnya. 

”Setelah itu, korban beristirahat dan anjing tersebut datang lagi dan mengigit jari tangan kanannya. Anjing itu lalu menghilang dan tidak ditemukan kembali,” papar Direktur RSUD Buleleng.

Melihat luka yang hanya berupa goresan kecil di jarinya korban pun tidak mencucinya dengan sabun serta air mengalir. Bahkan korban tidak melapor ke Puskesmas atau rumah sakit agar bisa mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR). 

"Kita akan lakukan tracing kepada yang sempat kontak erat dengan korban untuk berikan VAR," ucapnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/bul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami