Taliban Larang Salon Kecantikan Beroperasi di Afghanistan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Pemerintah Afghanistan yang kini dipimpin oleh Taliban melarang salon kecantikan beroperasi di negara Asia Selatan itu.
Kementerian Pengawas Moral Afghanistan (Ministry of Vice and Virtue) pun memaksa ratusan salon kecantikan, terutama yang dikelola oleh perempuan, ditutup.
"Semua salin kecantikan yang dikelola oleh perempuan di Kabul dan provinsi lainnya harus ditutup secepatnya dan mematuhi aturan kami," bunyi perintah dari kementerian tersebut yang disebarkan melalui pesan teks pada Selasa (4/7).
Kementerian itu tidak menjelaskan detail soal informasi lainnya termasuk alasan larangan tersebut diberlakukan.
Kementerian menambahkan: "Setiap pelanggar akan berurusan dengan hukum."
Larangan ini merupakan kebijakan Taliban terbaru yang membatasi peran perempuan dalam lingkup pemerintah hingga publik.
Perempuan Afghanistan dan berbagai kelompok pemerhati hak asasi manusia, terutama hak perempuan, mengecam larangan ini. Mereka menganggap Taliban benar-benar ingin mengisolasi peran perempuan di lingkup pemerintahan hingga publik.
Oposisi juga memandang kebijakan Taliban pada akhirnya hanya ingin memaksa perempuan agar diam di rumah.
"Taliban tidak memandang perempuan sebagai manusia tapi sebagai komoditas, barang yang bisa dimiliki, dan ditindas," kata perempuan Afghanistan sekaligus aktivis yang telah mengungsi di Turki, Jamila Afghan, seperti dikutip The Straits Times.
"Larangan terbaru ini akan berdampak bagi ribuan penata rias wajah dan menutup ratusan salon di seluruh negeri," paparnya menambahkan.
Sebelum Taliban melarang salon kecantikan, kelompok itu juga telah menerapkan berbagai pembatasan bagi perempuan mulai dari larangan bekerja, sekolah, berkuliah, mengatur tata cara berpakaian, hingga melarang wanita pergi ke pusat kebugaran atau gym.
Taliban kembali mengambil alih pemerintahan Afghanistan pada Agustus 2021 setelah melancarkan serbuan ke Ibu Kota Kabul dan menduduki Istana Kepresidenan.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net