search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tiket Pesawat Mahal, WSBK Mandalika Terancam Sepi Penonton
Rabu, 31 Agustus 2022, 22:30 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Tiket Pesawat Mahal, WSBK Mandalika Terancam Sepi Penonton.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Kondisi harga tiket pesawat udara yang mahal saat ini secara tidak langsung berdampak pada angka kunjungan wisatawan di NTB, khususnya Lombok Tengah (Loteng). 

Pemerintah pun diharapkan bisa intervensi membantu menekan harga tiket pesawat, supaya bisa mendongkrak angka kunjungan wisatawan di daerah ini.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Loteng, Samsul Bahri, mengatakan dunia pariwisata Loteng saat ini tengah dalam tekanan hebat. Dibuktikan dengan turunnya angka kunjungan wisatawan di daerah ini. Salah satu penyebabnya, harga tiket pesawat yang mahal.

“Sekarang orang bakal berpikir dua kali kalau mau beriwisata. Mengingat, mahalnya harga tiket pesawat domestik. Karena memang harga tiket pesawat menjadi salah satu pertimbangan bagi wisatawan untuk berwisata,” terang Samsul Bahri, Selasa (30/8).

Menurutnya, wisatawan-wisatawan yang datang sekarang ini kebanyakan wisatawan yang sudah merencanakan perjalanan jauh-jauh hari sebelumnya. Kebanyakan yang memang sengaja menunda perjalanannya  selama pandemi Covid-19 lalu. Tetapi karena sudah terlanjur membayar ke agen perjalanan wisatawan, sehingga mau tidak mau harus berwisata.

Sementara wisatawan yang memang sengaja memanfaatkan momen liburan, hanya sedikit yang  berwisata. 

“Karena itu tadi, terbentur harga tiket pesawat yang mahal. Termasuk wisatawan mancanegara, juga enggan datang ke Indonesia juga karena faktor harga tiket itu tadi,” ujarnya.

Ia mencontohkan, wisatawan asal Australia biasanya pada momen sekarang ini ramai berwisata di daerah ini. Namun yang terjadi justru sekarang wisatawan Australia lebih memilih beriwisata ke Filipina. Karena di Filipina, pemerintahnya ikut membantu maskapai untuk menekan harga tiket pesawat dengan memberikan subsidi kepada maskapai penerbangan yang ada, sehingga harga tiket pesawatnya lebih terjangkau.

Pola yang sama sebenarnya bisa juga dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dengan memberikan subsidi, baik itu secara langsung atapun tidak langsung. Misalnya, dengan memberikan subsidi harga avtur, untuk bahan bakar pesawat. Sehingga harganya tidak terlampau tinggi. Dengan begitu, biaya operasional maskapai bisa ditekan dan pada akhirnya harga tiket pesawat tidak mahal.

“Kalau tanpa intervensi pemerintah, bagaimana maskapai penerbangan bisa berbuat. Sementara maskapai harus menanggung biaya operasional yang tinggi, akibat naiknya sejumlah item pembiayaan. Jadi wajar kalau maskapai harus menaikkan harga tiket pesawat, supaya bisa menutupi tingginya biaya operasional yang harus dikeluarkan,” tandas Samsul.

Sebelumnya jajaran Pemprov NTB juga sudah menyuarakan agar masalah tiket pesawat ini mendapat perhatian khusus pemerintah pusat. Bahkan, Dinas Pariwisata NTB sudah bersurat ke Kementerian Perhubungan agar pemerintah pusat memperhatikan masalah tiket pesawat ini. Namun, hingga saat ini, harga tiket pesawat masih mahal. 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami