Tips Menghadapi Perilaku Seks Yang Aneh-Aneh
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
“Dok, kemarin kan sempat viral ada kecelakaan yang di dalamnya ada yang ditemukan dalam keadaan telanjang diduga seks bertiga di dalam mobil. Juga saya ingat sempat viral bule yang melakukan seks beramai-ramai di sebuah vila di Bali, juga ada seks bertukar pasangan, mana diupload di tiktok dan twitter lagi. Kok bisa ya? Ini juga suami saya nggak ada angin dan hujan mendadak meminta saya untuk mau melakukan threesome dengan mengajak perempuan lain, katanya buat variasi, sekalian mencoba BDSM katanya. Dan permintaan ini serius, sampai mengemis-ngemis gitu suami saya. Kok saya jadi ngeri sendiri. Apa ada tips untuk menghadapinya, Dok?” Begitu sebuah pesan yang masuk ke surat elektronik saya.
Begini, dengan semakin terbuka lebarnya akses internet, media sosial, dan kemudahan membuat dokumentasi aktivitas pribadi, aktivitas seksual yang tidak hanya dilakukan oleh pasangan, semakin banyak terunggah ke media internet dan tersebar lewat berbagai platform media sosial. Bahkan menjadi konsumsi pornografi komersial. Istilah-istilah seperti orgy (seks beramai-ramai), swinger (seks bertukar pasangan), threesome (seks bertiga), hingga BDSM (bondage-discipline-sadism-masochism; istilah untuk seks dengan kekerasan fisik) bagi kebanyakan orang masih dianggap aneh dan tidak normal, tetapi saat ini makin banyak terlihat dan terlaporkan.
Sebenarnya masih banyak lagi yang bagi orang awam dianggap aneh, sebagian dinikmati dengan lewat begitu saja karena tidak ada korban seperti mereka yang lebih senang mengintip dibanding berhubungan seksual (voyeurisme), sebagian lagi menjadi masalah karena mengganggu orang lain seperti yang suka menakut-nakuti orang lain dengan mempertontonkan kelamin (eksibisionisme), hingga yang “memakan korban” dan tergolong kriminalitas misalnya melakukan hubungan seksual dengan anak kecil (pedofilia), menggesek-gesekkan kelamin ke orang lain di tengan keramaian (frotteurisme), bahkan ada yang berhubungan seksual dengan orang tidak berdaya atau sudah meninggal (nekrofilia) dan masih banyak lainnya yang tergolong parafilia ekstrim.
Tetapi kembali yang menjadi pertimbangan adalah apakah hal nyeleneh yang dilakukan ini memang sebuah perilaku eksklusif, atau cuma trend yang dilakukan sebagai sebuah variasi seksual semata? Atau ada tujuan komersil, dipertontonkan untuk mendapatkan keuntungan material dengan mengunggahnya di internet atau media sosial? Nyatanya perilaku seks rame-rame, bisa itu orgy, threesome dan swinger belakangan ini kalaupun makin berkembang komunitas pelakunya, itu sebagian besar masih berupa trend semata.
Nah, seandainya Anda ditawarkan untuk ikut serta, diajak dalam perilaku seksual seperti ini, apa yang harus dilakukan? Ini tipsnya.
1. Look At to Yourself in The Mirror
Coba bercermin. Apakah Anda dan pasangan benar-benar membutuhkan untuk melakukan aktivitas threesome? Anda bakal menyukainya? Sedemikian monotonkah kehidupan seksual Anda sehingga dibutuhkan variasi seksual yang rada ekstrim seperti ini? Dan masih banyak pertanyaan pertama yang harus ditujukan ke diri sendiri dulu, sebelum mencoba berpikir lebih masif untuk mencobanya, termasuk berpikir risikonya.
2. Don’t be Too Easy to be Influenced
Jangan ikut-ikutan dan terlalu mudah terpengaruh. Jika teman atau orang lain menyukai dan menikmatinya, belum tentu itu cocok juga buat Anda. Mudah terpengaruh dan tanpa pertimbangan justru akan membuat Anda terperangkap ke masalah baru. Bisa dibayangkan jika akhirnya Anda tidak nyaman dengan aktivitas threesome yang diminta dan merasa diri Anda terkesan terpaksa melakukannya hanya karena ingin menyenangkan keinginan pasangan Anda? Itu akan membuat Anda menyimpan stress yang berkepanjangan nantinya.
3. Don’t Push Yourself
Jangan memaksakan diri jika ternyata Anda belum merasa nyaman untuk mencoba. Saat Anda tidak setuju, saat diri Anda sendiri belum merasa siap buat mencoba melakukannya, maka sebaiknya urungkan niat ini. Walaupun bisa jadi terasa menggoda sekalipun, tetapi Anda juga merasa tidak nyaman, buat apa memaksakan diri buat menerima tawaran itu?
4. Try It?
Bila Anda merasa ingin mencobanya dan pasangan setuju, dan buat Anda ini saat yang tepat buat mencoba di saat kehidupan seksual Anda yang begitu-gitu saja, tidak ada salahnya buat mencobanya. Yang bisa dicoba adalah yang paling minimal risiko sosial dan kesehatan, misalnya dengan melakukan BDSM yang terukur dan menggunakan alat bantu yang bersih. Dan ini benar-benar Anda lakukan buat variasi seksual semata, tidak untuk dijadikan sebagai kebiasaan. Karenanya dibutuhkan kontrol diri yang kuat.
5. Know the Risk
Ini yang paling penting. Anda harus tahu apa risiko dari melakukan threesome, orgy, swinger hingga BDSM. Tidak hanya infeksi menular seksual dan HIV AIDS yang harus diproteksi dengan wajib menggunakan kondom, tidak hanya ancaman cidera, infeksi hingga hal yang sangat fatal saat ber-BDSM, tetapi juga risiko nama baik Anda bisa menjadi mendadak tercemar andai Anda adalah seorang yang dikenal baik atau public figure, karena tidak sedikit yang melakukan aktivitas ini dengan mendokumentasikannya dengan foto atau video dan akhirnya tersebar. Sudah banyak kejadiannya.
Editor: Juniar
Reporter: bbn/oka