search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tradisi Mepeed di Desa Lukluk, Ratusan Warga Usung Keben
Kamis, 29 Februari 2024, 13:30 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tradisi Mepeed di Desa Lukluk, Ratusan Warga Usung Keben.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Ratusan warga khususnya kaum ibu-ibu mengusung keben bambu atau tempat sesajen dalam tradisi mapeed di Desa Adat Lukluk, Kabupaten Badung, Rabu (28/2/2024) atau bertepatan dengan hari Raya Galungan.

Tradisi mapeed merupakan salah satu kegiatan adat yang selanjutnya akan dirangkai persembahyangan bersama di hari raya Galungan di Pura Dalem, Desa Adat Lukluk, Kabupaten Badung.

Sebelumnya kegiatan mepeed dengan menjujung gebogan atau sesajen tersusun buah dan hiasan janur kini diganti dengan keben guna menekan pengeluaran warga di masa pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.

Tradisi mepeed nantinya akan kembali mengusung gebogan dalam pelaksanaan hari raya Galungan mendatang.

"Keben berisi sesajen ini diusung untuk persembahan di Pura Dalem. Selanjutnya akan digelar persembahyangan bersama di Pura," jelas, Bendesa Adat Lukluk, Kabupaten Badung, I Nyoman Andika Setia Darma di sela kegiatan tersebut.

Tradisi mepeed diikuti 5 banjar adat di Desa Lukluk. "Ada lima banjar ikut dalam kegiatan ini diantaranya, Banjar Perang, Tengah, Badung, Batur Sari dan Banjar Adat Delod Pempatan di Desa Lukluk, Badung," ujarnya.

Tahapan prosesi diawali seluruh warga desa berkumpul di masing masing banjar. Selanjutnya warga desa berjalan secara bersama sama menuju pura dalem.

"Dalam mengusung keben dan melakukan persembahyangan seluruh warga desa melakukan secara bergantian sesuai banjar masing masing menuju pura," paparnya.

Setia Darma menambahkan, tradisi mepeed selalu digelar secara bergantian di beberapa Pura Kahyangan desa di Desa Lukluk secara bergantian saat hari raya galungan atau enam bulan sekali.

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami