search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ukraina Kirim Tentara Usia 71 Tahun Ikuti Latihan Militer NATO
Selasa, 29 Agustus 2023, 12:17 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Ukraina Kirim Tentara Usia 71 Tahun Ikuti Latihan Militer NATO

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Ukraina disebut mengirim satu personel militer berusia 71 tahun untuk mengikuti latihan penggunaan senjata berat yang digelar NATO di Jerman.

Financial Times melaporkan laki-laki lanjut usia itu mengajukan diri untuk bergabung dengan militer Ukraina sebelum ikut latihan. Pelatih NATO yang bekerja di pangkalan militer Klietz, Jerman, mengaku terkesan dengan "motivasi luar biasa" dari peserta tersebut.

Ia mengakui para peserta asal Ukraina yang ikut latihan militer terdiri dari berbagai usia dan dengan beragam kemampuan.

Lebih lanjut, pelatih itu mengatakan komandan Ukraina di garis depan sebenarnya kerap lebih memilih mempertahankan prajurit mereka di lapangan daripada mengikuti latihan di luar negeri, demikian dikutip RT.

Menanggapi program ini, Nick Reynolds, peneliti perang dari lembaga think tank di Inggris, Royal United Services Institute (RUSI), mengatakan pelatihan militer yang diberikan Barat sering kali tak memenuhi harapan Ukraina.

Menurutnya, Ukraina ingin pasukan mereka berlatih dengan tank, kendaraan lapis baja, artileri, dan drone dalam kondisi yang sesuai di medan perang.

Namun, Reynolds juga mencatat pelatihan semacam itu bisa berisiko bagi personel militer yang terlibat. Di sisi lain, negara-negara Eropa tak menoleransi kecelakaan pelatihan.

"Pendekatan ini tak sesuai dengan persyaratan [Ukraina] untuk peserta pelatihan," kata Reynolds.

Masalah lain latihan semacam ini juga mencakup komandan Ukraina yang "merasa lebih tahu" karena menerima pendidikan militer di masa Uni Soviet. Tak jarang orang-orang seperti itu berselisih dengan pelatih Jerman.

Namun, bagi wakil kepala misi pelatihan multinasional Uni Eropa, Martin Bonn, tantangan utama program latihan untuk Ukraina ini yakni kurang penerjemah.

Masalah bahasa ini juga dilaporkan menghambat pelatihan pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur F-16 rancangan Amerika Serikat.

"Tantangan besarnya adalah menerjemahkan kata-kata yang digunakan dalam konteks militer atau teknis, kata-kata yang tidak digunakan siapa pun dalam kehidupan sehari-hari," kata Bonn.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami