search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ukraina: Rusia Mimpi Kuasai Bakhmut, Kenyataannya Tak Bisa
Rabu, 1 Maret 2023, 11:28 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Ukraina: Rusia Mimpi Kuasai Bakhmut, Kenyataannya Tak Bisa

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Salah satu komandan Ukraina mengatakan Rusia terus berupaya menguasai Bakhmut, kota yang menjadi medan tempur terpanas saat ini. Namun, Ukraina masih menguasai kota itu.

Komandan Brigade Ke-38 Ukraina, Yurii Madyar, menegaskan bahwa pasukannya masih menguasai Bakhmut meski Rusia mati-matian menggempur.

"Selama 24 jam ini, musuh terus menggempur, menembakkan segala yang mereka punya. Mereka tak berhasil di darat, sehingga mulai menembak dari udara," ujar Madyar kepada CNN, Selasa (28/2).

Ia kemudian berkata, "Musuh bermimpi bisa menutup jalan masuk Bakhmut dan mengambil jalan yang dikenal sebagai jalan kehidupan. Kenyataannya,Bakhmut tak terkepung."

Meski demikian, Madyar mengakui kawasan di sekitar jalur masuk Bakhmut memang sangat berbahaya dengan pertempuran sengit terus membara.

"Jalan masuk masih berbahaya. Jalur itu tak di bawah kendali musuh, tapi bisa jadi wilayah terkena dampak tembakan. Artinya, kawasan jalan itu bisa terkena tembakan karena benda bergerak di sana," tuturnya.

Kepala bagian pers brigade pegunungan ke-10 Ukraina, Mykyta Shandyba, mengungkap bahwa Rusia berupaya menjebol pertahanan Ukraina dengan sejumlah tim yang terdiri dari 20 orang.

"Kami menahan semua serangan," ucap Shandyba kepada televisi Ukraina.

Ukraina memang masih dapat membendung gelombang gempuran Rusia di Bakhmut. Menurut Madyar, pasukan Rusia sebenarnya takut, sampai-sampai tentara bayaran dari Wagner Group harus membuka jalur terlebih dulu.

"Pasukan reguler takut untuk bergerak maju. Saat ini kelompok 5-10-20 Wagner bergerak maju dan mengambil posisi," ujar Madyar kepada CNN.

"Wagner menyerang ke segala arah di Bakhmut sebagai kelompok terdepan yang tak bisa mundur. Setelah itu, baru lah pasukan reguler masuk."

Madyar mengatakan bahwa secara keseluruhan, situasi di Bakhmut, terutama di timur kota itu, belakangan memang "sangat sulit."

Pada Senin (27/2), pasukan Rusia berupaya mengepung mereka dari segala sisi. Pasukan Negeri Beruang Merah melancarkan serangan tanpa henti, salah satunya ke utara Bakhmut.

"Sangat sulit di segala arah di Bakhmut hari ini, 27 Februari. Mereka ingin mengepung kami. Ada serangan musuh tanpa henti di sana," katanya.

Serangan-serangan itu terasa sulit lantaran pasukan Ukraina berjuang mempertahankan akses ke kota di tengah kekurangan amunisi dan senjata untuk melawan Rusia.

Pasukan Ukraina juga kesulitan melawan lantaran masalah cuaca yang tak menentu di musim dingin.

"Selalu berkabut. Anda tidak bisa melihat apa pun di malam hari. Suhu di atas nol selama tiga hari berturut-turut. Kelembapannya juga mengerikan. Hujan terus-menerus mengguyur di siang hari dan memengaruhi kinerja kami," katanya.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami