Zelensky: Ukraina Tidak Terintimidasi Serangan Rudal Rusia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan negaranya tidak akan terintimidasi oleh serangan rudal Rusia. Serangan di kota-kota kota Ukraina itu menewaskan sedikitnya 11 orang.
"Ukraina tidak bisa diintimidasi. Justru lebih bersatu. Ukraina tidak bisa dihentikan," kata Zelensky dalam video yang dibagikan di media sosial, seperti dikutip AFP, Senin (10/10).
Zelensky pun berjanji membuat medan perang yang lebih menyakitkan bagi pasukan Rusia. Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Sergiy Kyslytsya mengecam Rusia sebagai 'negara teroris'.
Hal itu disampaikan selama pertemuan Majelis Umum PBB yang mendesak untuk membahas pencaplokan empat wilayah Ukraina oleh Moskow.
"Rusia telah membuktikan sekali lagi, bahwa ini adalah negara teroris yang harus dicegah dengan cara sekuat mungkin," kata Sergiy saat berbicara setelah Rusia meluncurkan rentetan serangan rudal mematikan di kota-kota di seluruh Ukraina.
Sekjen PBB Antonio Guterres juga mengutuk Rusia yang telah meluncurkan rentetan pemboman fatal di seluruh Ukraina. Dia menyebut aksi Rusia itu sebagai eskalasi perang yang tidak dapat diterima.
"Sekretaris Jenderal sangat terkejut dengan serangan rudal skala besar hari ini oleh angkatan bersenjata Federasi Rusia di kota-kota di seluruh Ukraina yang dilaporkan mengakibatkan kerusakan luas di wilayah sipil dan menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.
Baca juga:
Sekjen PBB Kecam Serangan Rusia ke Ukraina
"Ini merupakan eskalasi perang yang tidak dapat diterima dan, seperti biasa, warga sipil membayar harga tertinggi," ujarnya.
Rusia meluncurkan 75 rudal ke Ukraina sejak Senin (10/10) pagi waktu setempat. Dari jumlah ini, 41 misil telah dihancurkan pasukan Kyiv.
Meski ada puluhan rudal yang berhasil dicegat, ada 34 misil yang menghantam sejumlah kota di Ukraina. Salah satu kota yang terdampak adalah ibu kota Ukraina, Kyiv.
Sementara itu, Layanan Darurat Ukraina mengatakan ada korban tewas dan beberapa mengalami luka-luka. Namun, mereka tak menjelaskan rincian lebih lanjut.
Sebelumnya, Putin sempat mengamuk gegara sebagian jembatan Kerch hancur. Padahal, Jembatan itu merupakan salah satu fasilitas strategis bagi Putin lantaran menjadi penghubung Rusia dengan Crimea, wilayah Ukraina yang dicaplok Moskow pada 2014.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net