search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bahlil Ungkap Lampu Kuning Golkar, Elektabilitas Hanya Enam Persen
Minggu, 23 Juli 2023, 12:24 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Bahlil Ungkap Lampu Kuning Golkar, Elektabilitas Hanya Enam Persen

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkap Partai Golkar dalam kondisi genting atau lampu kuning.

Hal itu dia ungkapkan lantaran elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu hanya berkisar 6 persen saja pada 2023 meski sempat mendapat 13 persen pada Pemilu 2019.

"Sudah lampu kuning. Dari 2 digit menjadi 1 digit, 6 persen pula. Padahal, dulu dalam survei (2019) itu 10 persen, tapi dapat 13 persen," ujar Bahlil saat menemui pemimpin media massa, Sabtu (22/7) .

Ia mengungkapkan sudah berdiskusi dengan kader Partai Golkar mengenai turunnya elektabilitas partai kuning itu.

Ia mengaku heran dengan turunnya elektabilitas Partai Golkar. Padahal, elektabilitas PDIP dan Partai Gerindra sebagai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) naik signifikan.

"Bahkan, parpol pendukung lain itu Gerindra dan PDIP (elektabilitasnya) naik. Kita bicara tiga partai besar. Harusnya golkar ikut naik dong? Toh dia juga dukung (Presiden) Jokowi," tuturnya.

Bahlil menilai ada yang salah dengan manajemen Partai Golkar. Menurutnya, salah satu alasan elektabilitas partai beringin itu turun lantaran Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak turun ke lapangan.

"Dalam pandangan teman-teman yang menyampaikan ke saya memang demikian (Airlangga kurang turun ke lapangan). Kalau dia turun, enggak begini hasilnya Golkar. Ini, kan, miris juga," kata dia.

Dia juga menampik soal Airlangga yang jarang diajak bertemu Jokowi. Menurutnya, Airlangga acap kali pergi dengan presiden, namun tak bisa memanfaatkan kesempatan tersebut seperti Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Kalau bicara jarang diajak Jokowi, enggak juga. Pak Airlangga sering diajak Jokowi. Coba lihat Pak Prabowo, dia benar-benar memperlihatkan secara elektoral dan tingkat kepuasan publik Pak Jokowi terhadap Gerindra artinya dia lurus, begitu lho," ucapnya.

Menurut penilaian Bahlil, pencapaian suara Partai Golkar karena dikerjakan kader-kader yang ada pada parlemen pada semua tingkatan, dan hanya sedikit eksekutif partai yang ikut bekerja di bawah.

"Padahal, seharusnya eksekutif partai membuat arah kebijakan partai dengan program, kata Bahlil.

"Diarahkan lah teman-teman DPR agar menusuk langsung ke jantung suara. Kalau ini tidak dilakukan, gagasannya itu parsial dan itu yang biasa dilakukan kelaziman Golkar," ujar Bahlil.

Dia mengatakan konsolidasi pada semua tingkatan kader partai harus dilakukan dengan segera. Selain itu, kata Bahlil, Airlangga juga harus turun ke daerah-daerah untuk menaikkan elektabilitas partai.

"Ketum harus turun ke daerah kabupaten kota," ujar Bahlil.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami