Diminta Bicara Sesuai Kompetensi, Ini Kata Pengacara Brigadir J
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Usai diminta untuk mengeluarkan pernyataan sesuai kompetensi, terkait insiden adu tembak polisi, Tim pengacara keluarga Brigadir Yoshua alias Nofriansyah Yosua Hutabarat, Johnson Panjaitan menyindir balik Polri.
Menurut dia, ada sesuatu yang sedang dirancang oleh kepolisian terkait kematian kliennya, Brigadir Yoshua. Apalagi, sekarang ini Polri mendahulukan menggelar prarekontruksi terkait laporan yang dibuat oleh Istri Irjen Ferdy Sambo ketimbang laporan dari penasihat hukum Brigadir Yoshua.
"Jadi kayaknya bisa adu rekonstruksi dan adu angle kalau bahasa kalian kan. Jadi ini yang mana? yang sudah dimainkan sekarang kan tembak menembak dan sudah dibilangkan "kalau bukan ahlinya jangan ngomong dong soal luka soal apa", udah ngerti kan maksudnya apa? Tentu saya tidak mau berpolemik," kata Johnson Panjaitan di Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2022).
Johnson mempertanyakan lambannya Bareskrim Polri dalam mengusut penyebab kematian dari Brigadir Yoshua. Bahkan, belum ada progres ke tahap prarekontruisi. Sementara, penyidik Polda Metro Jaya sudah pada fase itu.
"Justru itu pertanyaannya Bareskrimnya kemana gitu loh kalau yang sekarang bermain ini Polda? Jadi rapat kami itu apa? Rapat basa-basi atau rapat apa? Tapi kan kita kan semangatnya mari kita bongkar," ujar dia.
Karena itu, Johnson menagih janji Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang berkomitmen pengungkapan kasus ini akan dilakukan secara transparan.
"Harapannya semua yang benar dan jujur sajalah. Serta fairness. Itu kan yang penting. Padahal selalu diomong-omongkan kan keterbukaan ini ini ini kan bukan jargon. Taruhannya bukan lagi kepolisian ini penegakan hukum dan negara ini. Presiden kan udah ngomong," ujar dia.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net