Harga Telur Naik, Pedagang di Pasar Sempidi Hanya Mampu Jual Eceran
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Pedagang telur di Pasar Sempidi, Mengwi, Ni Made Romen (74) mengeluhkan harga telur yang melonjak. Saat ini, kata dia, harga telur mencapai Rp54 ribu per trei atau kerat. Alhasil ia hanya mampu menjual satu butir telur ayam seharga Rp2.000 per butir.
"Kalau sebelumnya saya jual itu Rp 11 ribu dapat 6 butir atau sekitar Rp1.800 lah per butir. Sekarang saya berani ambil 3 kerat aja di pengepul. Gara-gara naik ini sedikit orang mau beli telur," tutur Romen, Rabu (24/5/2023).
Kenaikan harga telur tidak cuma dikeluhkan pedagang, namun juga peternak ayam telur. Peternak mengeluh harga pakan ternak meroket. Ia tidak menyanggah kenaikan harga pakan bikin harga telur juga naik.
I Gusti Nyoman Sumandita (58), salah satu peternak ayam petelur di Badung mengakui harga telur sedang naik. Meski begitu, peternak asal Banjar Tengah, Desa Getasan, Kecamatan Petang, Badung ini mengaku tidak dapat untung banyak.
Saat ini harga jual telur ayam di pasaran terpantau bervariatif. Mulai dari telur ukuran sedang Rp 48.000 per krat, telur besar Rp 50.000 per krat, dan telur ayam super Rp 52.000 per krat. Satu krat berisi 30 butir telur. Sebelumnya harga telur lebih murah Rp 2.000 tiap jenis.
Harga pakan ternak saat ini saja sudah bikin biaya produksi membengkak. Disebutkan, satu sak pakan ayam dengan berat 50 kg dihargai Rp 350.000 dari sebelumnya di angka Rp 320.000. Sedangkan, Gusti Nyoman butuh 3 sak tiap hari.
"Jadi untuk biaya pakan saja hampir Rp 1 juta setiap hari. Sedangkan peternak cuma dapat 13 krat telur ayam per hari. Itu baru dibeli pengepul setiap 5 hari sekali 100 krat yang diambil (dibeli)," tutur Gusti Nyoman, Rabu (24/5/2023) sore.
Ia menyebut kenaikan harga telur terjadi sejak sepekan lalu. Ia menduga karena harga pakan yang mahal membuat minat peternakan produksi menurun. Dia berharap harga pakan ayam stabil bahkan kalau bisa turun sehingga tidak berdampak pada produksi telur ayam.
Editor: Robby
Reporter: bbn/dps